Baca Juga: Anggaran Perangkat Daerah Depok Dijadwal Ulang, Ini Sebab dan Tujuannya
Dengan kondisi tersebut, PT Tirta Asasta sendiri berhasil memanfaatkan cakupan wilayah yang terbukti terus meningkat. Untuk cakupan administrasi per 2023 lalu di angka 17,49 persen, naik dari sebelumnya 16,64 persen di tahun 2022, 15,2 persen di tahun 2021 atau terus meningkat dalam lima tahun terakhir.
Adapun untuk Sambungan Langganan (SL) terdaftar di 2023 lalu sudah mencapai 102.094. Angka ini naik tinggi dari tahun sebelumnya di angka 93.705 tahun 2022, 85.654 tahun 2021, 77.325 tahun 2020 dan 72.534 tahun 2019.
SL Baru juga meningkat setiap tahunnya, seperti 2023 lalu meningkat di angka 8.564, tahun 2022 naik di angka 8.051, lalu naik 8.329 tahun 2021, 4.791 tahun 2020 dan 4.352 tahun 2019.
Baca Juga: Mahasiswa UI dapat Hibah Dana Penyelesaian Krisis Air Bersih di Cipayung Depok
“Kami juga berhasil menekan tingkat kehilangan air atau NRW. Dalam lima tahun terakhir ini terus meningkat NRW-nya. Dari 28,59 persen tahun 2019, 30,17 persen tahun 2020, sempat naik ke 33,98 persen tahun 2021, 31,45 persen di 2022 dan di tahun 2023 sudah di level rendah yakni 23,45 persen,” ujar dia.
Penurutnya, penambahan jumlah masyarakat yang menggunakan air perpipaan juga terus naik. Pada 2021 sebanyak 299.264 jiwa, di 2022 naik lagi jadi 329.351 jiwa dan 2023 sudah mencapai 358.836 jiwa.
Adapun untuk penambahan jaringan air perpipaan juga meningkat. Dari 2021 yang sudah sepanjang 1.495.213 meter, menjadi 1.668.935 meter di 2022, dan per 2023 sudah sepanjang 1.736.668 meter.
Baca Juga: Kota Depok Masuk Kawasan Aglomerasi : Ternyata Banyak Keuntungannya, Ini Dia
Muhammad Olik Abdul Holik mengungkap, dengan kinerja bisnis yang terus bertumbuh tersebut membuat dari sisi keuangan juga sangat positif. Pendapatan PT Tirta Asasta tercatat terus meningkat dari tahun ke tahun.
Pendapatan di 2023 tercatat mencapai Rp226.024.926.137 naik tinggi dari tahun 2022 sebesar Rp178.946.866.136. Atau lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya, yakni Rp168.734.961.976 di tahun 2021, Rp168.580.499.435 di tahun 2020 dan Rp158.214.130.799 di tahun 2019.
“Dengan pendapatan yang positif ditambah biaya juga bisa ditekan, membuat laba bersih juga terus meningkat. Untuk kinerja tahun 2023 lalu, kami berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp33.104.457.232 dengan kinerja yang positif itu diiringi tingkat kepuasan pelanggan yang juga masih tinggi di angka 73,70 persen," jelasnya.
Baca Juga: Pilpres Satu Putaran, Investasi Diyakini Bahlil Bisa Tembus Rp1.650 Triliun
Dengan begitu, kata dia, setoran pendapatan asli daerah (PAD) ke Pemerintah Daerah (Pemkot) Kota Depok juga cukup tinggi senilai Rp10.231.214.602. Lebih tinggi dari tahun sebelumnya sebesar Rp9.286.067.502, meski belum setinggi tahun 2021 yang mencapai Rp14.022.733.422.
Lebih lanjut, kinerja terbaik ini diakui juga tak lepas dari penerapan tata kelola Perusahaan yang baik dan searah konsisten dilakukannya. Menurutnya, perusahaannya sudah memiliki terobosan dan inovasi terkait tata kelola perusahaan.