metropolis

Praktisi Hukum, Deolipa Yumara Beberkan Penyebab Kasus Akseyna Tak Kunjung Terungkap

Kamis, 13 Juni 2024 | 20:21 WIB
Praktisi Hukum, Deolipa Yumara (ARNETKELMANUTU/RADARDEPOK)

RADARDEPOK.COM-Kesemrawutan pemecahan kasus Akseyna yang meninggal di danau Universitas Indonesia (UI) yang hingga kini belum bisa terpecahkan siapa pelakunya, ternyata dinilai lemahnya pihak kampus akan keamanan area serta mahasiswanya.

Pernyataan tegas ini disampaikan Praktisi Hukum, Deolipa Yumara saat dijumpai awak media, di Danau UI, Kamis (13/6/2024).

Baca Juga: Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono Kembali Lepas Peserta Pelatihan Bahasa Jepang, Ini Pesannya

“Yang sangat disayangkan itu kenapa kampus sekelas UI tidak ada CCTV (kamera pengawas), padahal itu sebagai standar keamanan area kampus dan mahasiswa yang beraktifitas. Di zaman kejadian itu, sebenarnya sudah ramai penggunaan CCTV, tapi saat ini sudah ada,” jelasnya.

Karena menurut Pengacara kondang itu, tidak adanya CCTV di UI pada saat itu membuktikan sebagai kelalaian dari pihak UI. Sehingga hal ini harus menjadi perhatian serius, bukan hanya di area danau yang menjadi lokasi Akseyna namun ke seluruh area strategis di kampus tersebut.

“Jadi ini pelajaran buat kampus, mereka kurang tanggung jawab terhadap keamanan kampus dan keamanan mahasiswanya begitu. faktanya adalah ini kelemahan mereka,” papar Deolipa Yumara.

Baca Juga: Tim Panahan Indonesia Berburu Tiket Terakhir Olimpiade Paris 2024

Sulitnya dalam mengungkap kematian Akseyna ditambahkan Deolipa Yumara bukan hanya soal tidak adanya CCTV, tapi juga lokasi penemuan jasad Aksyena yang berada di dalam danau.

Sebab menurut Deolipa Yumara, air di danau menghilangkan bukti-bukti seperti sidik jari karena terendam air. Bukan itu saja, banyaknya ikan di danau juga menjadi faktor salah satu hilangnya jejak sidik jari yang ada di jasad Akseyna.

“Itu pasti susah dicarinya karena ini danau. Apalagi ikannya juga berganti-gantikan di dalam ini kan. Tentu akan semakin sulit untuk melacak jejak sidik jarinya,” papar Deolipa Yumara.

Baca Juga: Presiden Terpilih Prabowo Untungkan Kabupaten Bogor, Calon Bupati Jaro Ade: Siapapun Pemimpinnya harus Bersinergi

Tentunya hal ini membuat pihak kepolisian sulit dalam menemukan jejak sidik jari, jadi dirinya melihat bukan kinerja kepolisian yang tidak maksimal. Bahkan pihak kampus tidak memberikan dukungan penuh pada jalannya pemecahan kematian mahasiswanya itu.

“Nah benar aja teman-teman polisi bilang, penyidik bilang tidak mendukung. Ya karena memang mereka (UI) tidak mendukung sampai sekarang. Tuh Rektorat mana mendukung sih penyelesaian kasus Akseyna,” tegas Deolipa Yumara.

Jadi katanya jangan hanya biaya kampus dimahalin terus, tapi harus mengedepankan kelengkapan keamanan di area kampus, sehingga mahasiswa bisa aman dan nyaman dalam beraktifitas.***

Tags

Terkini