satelit

Perjalanan Ibadah Haji Mantan Camat Tapos Depok, Abu Mutalib : Kenikmatan Ibadah yang Tak Tergantikan

Selasa, 9 Juli 2024 | 10:00 WIB
Abdul Mutolib saat melaksanakan ibadah Haji dan PHD di Padang Arafah. (DOKUMEN PRIBADI)

RADARDEPOK.COM-Hari Jumat 8 Zulhijjah 1445 Hijriyah atau 14 Juni 2024 Jamaah Haji Indonesia sudah mulai memasuki tenda-tenda yang berdiri di kawasan padang Arafah, menginap satu malam menunggu tibanya waktu wukuf tanggal 9 Zulhijjah. Suhu Panas padang Arafah seperti membakar semangat jamaah menunggu waktu wukuf tiba.

Laporan : Agnesya Wianda

Waktu menunjukkan Pukul 12.21 WAS Muazin mengumandang azan dari tenda-tenda Arafah pertanda waktu Dzuhur telah tiba. Berbarengan dengan itu tiba pula waktu wukuf bagi jamaah haji, disusul kemudian Iqamah, salat qasar jama' takdim dimulai, usai salat khatib berdiri untuk menyampaikan khutbah wukuf arafah.

Saat khutbah disampaikan situasi pun cepat berubah, suara isak tangis mulai terdengar, meleleh air mata, saatnya jamaah mengadukan keadaan dirinya kepada Sang Khalik. Ada rasa betapa dekatnya mereka kepada-Nya, sehingga memungkinkan jamaah bebas menyampaikan curahan hatinya  kepada Allah SWT.

Baca Juga: Ponsel Pegawai Imigrasi Depok Diperiksa Aplikasi Judi Online, Kakanim : Alhamduliah Semua Pegawai Tidak Terlibat

“Sungguh Arafah menjadi sebuah kenikmatan ibadah haji yang tak bernilai harganya, semua jamaah menangis bahkan ada tangis yang terbendung, menangis sejadi-jadinya” ujar Abdul Mutolib.

Arafah menjadi wasilah manusia untuk mengenali dirinya, siapa saya, untuk apa saya diciptkan, untuk apa dirinya dihadirkan di bumi dan hendak kemana setelahnya. "Barang siapa mengenal dirinya maka dia akan mengenal Tuhannya" Arafah menjadi wasilah setiap manusia yang datang berwukuf mendapat ampunan Tuhan, menjadi insan-insan yang suci layaknya bayi yang baru terlahir dari rahim sang ibu.

Arafah menjadi media manusia berbicara langsung kepada Allah SWT, mengadukan apa yang telah dilakukan selama ini, mengakui dirinya bergelimang dosa dan salah, berharap ampunannya, bahkan manusia saat Arafah seperti mengajukan proposal tentang kehidupannya setelah pulang berhaji.

Baca Juga: Barisan Pemuda Depok dan ISPF Gelar Panco, Imam Budi Hartono : Olahraga Keren Harus Didukung Pemerintah

Karena itu Arafah dapat menjadi tolak ukur dan menjadi panduan apa yang diharapkan dan apa yang harus dilakukan. Proposal yang berisikan permohonan ampunan, hidayah, ilmu, kesehatan, rezeki, kebaikan untuk negara dan bangsa Indonesia, tentu jamaah dari kota Depok kebaikan untuk pemerintah dan masyarakat kota Depok.

“Semoga proposal yang diajukan kepada-Nya dikabulkan dan yang paling penting dan berharga adalah mendapat ampunan-Nya dan menjadi pribadi yang dapat memelihara terus menjadi lebih baik,” tandas Abdul Mutholib.***

Tags

Terkini