RADARDEPOK.COM-Kondisi kerap tidak stabil, seorang ODGJ berusia 29 tahun diisolasi keluarganya. Berdasarkan keterangan dari Dinsos Kota Depok, alasan diisolasinya ODGJ tersebut karena ketidakteraturan minum obat yang menyebabkan kerap mengamuk.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Depok, Devi Maryori mengatakan, pada tahun ini, Dinsos Kota Depok mendapat laporan adanya ODGJ yang diisolasi oleh keluarganya.
Baca Juga: Resep Martabak Telur Orak Arik yang Cocok Buat Cemilan dan Bekal Anak yang Mudah Dibuat!
"Wanita, usianya sekitar 29 tahun. Iya, tidak diperbolehkan keluar rumah," tutur Devi Maryori.
Alasan di balik isolasi ini adalah ketidakaturan dalam meminum obat, yang mengakibatkan emosi mereka seringkali tidak stabil.
"Karena dianggap membahayakan lingkungan, sudah ada korban," sambung Devi Maryori.
Dalam penanganan ODGJ yang diisolasi oleh keluarganya, Dinsos Depok sudah melakukan intervensi dengan melibatkan puskesmas. Sesuai ketentuan, tanggung jawab penuh penanganan ODGJ apabila masib ada keluarga, seharusnya berada di tangan Puskesmas setempat.
"Jadi kami mendampingi dalam proses mediasi dengan keluarga," kata Devi Maryori.
Pihak keluarga memiliki tanggung jawab yang besar dalam menjaga kestabilan emosi ODGJ. Penting bagi keluarga untuk secara rutin membawa ODGJ ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan yang diperlukan.
"Makanya pihak keluarga itu harus telaten dan sabar. Karena kalau tidak begitu, kasian ODGJ nya juga," ucap Devi Maryori.
Dinsos Depok telah melakukan intervensi untuk mencegah isolasi ODGJ. Di awal tahun ini, Dinsos Depok memisahkan job desk dari Dinkes Kota Depok untuk lebih fokus pada peran masing-masing.
"Jadi sebenarnya kalau ada kasus seperti ini bukan ranah kita. Kita hanya fokus pada penanganan ODGJ tanpa keluarga," beber Devi Maryori.
Kader-kader di masyarakat memiliki peran penting dalam penanganan ODGJ, terutama dalam mengedukasi dan memantau kepatuhan ODGJ dalam meminum obat. Kegiatan ini didukung oleh anggaran yang dialokasikan untuk program-program sosial.