RADARDEPOK.COM - Kelurahan Depok kolaborasi dengan Kelurahan Tirtajaya, Kota Depok dalam kegiatan studi tiru. Tujuannya gunam mempelajari inovasi yang telah diterapkan di wilayah masing-masing.
Khususnya dalam bidang Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) melalui POKJA. Kegiatan ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk PKK, lurah, perangkat RT dan RW, serta kelompok pengelola bank sampah.
Lurah Depok, Herman menjelaskan, studi tiru ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi dan menemukan solusi inovatif bagi tantangan yang dihadapi masyarakat.
Baca Juga: Pembangunan Kantor Kelurahan Serua Depok Molor, Kontraktor Didenda Rp120 Juta
“Tujuannya untuk melihat apakah ada inovasi dari wilayah lain yang bisa kami adopsi, khususnya terkait program PKK dan POKJA. Dalam kegiatan ini, kami melibatkan PKK, lurah, RT, RW, hingga kelompok bank sampah,” ujar Lurah Depok kepada Radar Depok.
Inovasi dan inspirasi kegiatan ini untuk menciptakan lingkungan yang bersih. Caranya mengelola sampah dari maggot, bank sampah, limbah yang telah dilakukan Kelurahan Tirtajaya.
”Kelurahan Tirtajaya, PKK dan lurahnya ada yang bersurat ke kami bahwa mereka ada studi tiru,” jelas Herman.
Baca Juga: Bantu Masyarakat Kurang Mampu, 32 Anak di Serua Depok Disunat Gratis
Garapan utama kegiatan ini sebagai inovasi dalam pengelolaan limbah dan kesehatan masyarakat. Dalam pemaparan POKJA 3, pengelolaan limbah sampah yang dilakukan bertujuan mengurangi jumlah limbah dengan cara mendaur ulang menjadi barang berharga.
“Kami berharap pengelola bank sampah dan maggot terus bersemangat. Program ini membutuhkan keberlanjutan, tidak boleh berhenti di tengah jalan,” tambah dia.
Peserta studi tiru juga diajak mengunjungi beberapa lokasi pengelolaan sampah di RW6/RT21. Menurut lurah, salah satu inovasi yang menonjol adalah program penimbangan sampah secara rutin setiap bulan.
Baca Juga: Pancaroba, Pasien Batuk Pilek di Puskesmas Pancoranmas Depok Naik
“Pengelolaan sampah di sini sudah lebih terstruktur. Awalnya dilakukan secara individu, kini dikelola secara kolektif oleh masyarakat. Mereka rutin melakukan penimbangan setiap bulan, dan hasilnya sangat positif,” jelas Herman.
Selain pengelolaan sampah, program kesehatan masyarakat juga menjadi perhatian dalam kegiatan ini. POKJA 3 mengungkapkan bahwa wilayah RT/21 memiliki posyandu yang aktif sebagai pusat layanan kesehatan masyarakat.
“Kesehatan di sini juga sudah lebih baik. Posyandu menjadi salah satu fasilitas yang diandalkan warga,” tambah Herman.