RADARDEPOK.COM - Kota Depok, yang kini dikenal sebagai salah satu kota penyangga Jakarta, ternyata memiliki sejarah yang menarik dan unik.
Tidak banyak yang tahu bahwa nama "Depok" sebenarnya adalah sebuah singkatan dari bahasa Belanda, yaitu De Eerste Protestantse Organisatie van Kristenen, yang berarti "Organisasi Kristen Protestan Pertama".
Sejarah ini berawal dari peran seorang mantan pegawai VOC, Cornelis Chastelein, yang memiliki pengaruh besar di kawasan ini pada abad ke-17.
Baca Juga: Gencatan Senjata di Gaza Mulai Lusa, Ada Peran Trump di Balik Perubahan Sikap Netanyahu
Cornelis Chastelein adalah seorang saudagar kaya sekaligus anggota Dewan Kota Batavia yang bekerja di kongsi dagang VOC.
Setelah memutuskan pensiun pada 1695, dia membeli tanah di kawasan Serengseng, yang kini dikenal sebagai Lenteng Agung, untuk menikmati masa pensiunnya.
Chastelein membawa 150 budak dari berbagai daerah luar Jawa untuk mengelola perkebunan tebu, lada, pala, dan kopi miliknya.
Baca Juga: Bareskrim Sita Rp 103 M dari Bos Judol FH, PT AJP Tersangka Korporasi Penerima Aliran Dana
Uniknya, Chastelein adalah seorang Kristen yang sangat menghormati hak asasi manusia, sehingga ia membebaskan semua budaknya dan memberikan mereka pendidikan agama Kristen.
Para bekas budak yang dimerdekakan Chastelein kemudian diberi tanah serta tugas untuk mengelola perkebunannya.
Pada 13 Maret 1714, tiga bulan sebelum wafat, Chastelein membuat surat wasiat yang menetapkan agar seluruh harta dan tanah miliknya diberikan kepada bekas budak dan keluarganya, bukan hanya untuk ahli warisnya.
Baca Juga: Kesempatan Berharga! 6.076 Honorer Se-Depok Bisa jadi PPPK Paruh Waktu, Kerja Cuma 4 Jam
Sebagai bagian dari amanahnya, ia juga meminta agar tanah tersebut menjadi pusat penyebaran agama Kristen.
Para bekas budak kemudian membentuk komunitas bernama De Eerste Protestantse Organisatie van Kristenen (Depok). Nama komunitas inilah yang menjadi asal mula nama kota Depok.