“Gas melon sudah langka sejak memasuki libur panjang. Hingga saat ini pasokan gas pun masih sulit. Sekalinya ada itu langsung ludes karena banyak yang nyari. Belum lagi warung-warung makan yang sudah memesan jauh-jauh hari,” beber Hafidz.
Berkaitan dengan gas melon yang dijual, Hafidz mengaku, tidak mengalami kenaikan harga meski gas melon sulit untuk didapat. Harga yang dijualnya itu tetap stabil dengan nilai Rp20 ribu. “Kalau kami menjualnya tetap Rp20 ribu. Tidak meningkat,” kata Hafidz.
Baca Juga: Anggaran Rp300 Juta untuk RW Dibahas dalam RKPD 2026
Di sisi lain, pemilik Warung Barokah Mampang, Maya Widyawati mengaku, pasokan gas sudah mulai sulit ia dapat sejak pekan kemarin hingga memasuki libur panjang Isra Miraj dan Tahun Baru Imlek. Bahkan, ia terpaksa tidak menjual gas untuk sementara waktu.
“Gas melon sudah langka sejak pekan kemarin sampai saat ini. Mau tak mau untuk sementara ini tidak menjual gas dulu. Buat konsumsi sendiri saja. Masak sehari-hari,” kata Maya.
Untuk mencari gas melon saja, sambungnya, membutuhkan waktu yang cukup lama. Ia mencari ke sana kemari tetapi banyak agen gas yang mengaku kosong. Padahal ia melihat dengan jelas, masih ada gas melon di agen tersebut.
Baca Juga: 200 Personel Dishub Amankan Arus Lalu Lintas Kota Depok Selama Libur Panjang
“Kadang ketika saya sudah nemu agen gas itu mereka ngakunya kosong. Padahal saya melihat jelas kalau stok mereka tuh ada. Tetapi, mereka ngakunya gas melonnya itu sudah dipesan orang,” ungkap Maya.
Hal senada juga disampaikan salah satu warung makan di Beji, Umi mengatakan, kelangkaan gas melon sudah terasa sejak pekan kemarin hingga saat ini. Bahkan pembelian gas melon untuk memasok warung makannya itu dibatasi.
“Biasanya saya beli tiga gas melon dengan harga Rp18-20 ribu. Kemarin saya mau beli tiga saja enggak boleh. Dibatasi cuma boleh beli dua gas saja. Katanya mah sudah dipesan langganan mereka,” beber Umi.
Baca Juga: Alhamdulillah, 106 CPNS Depok Dinyatakan Lulus
Menanggapi hal ini, Ketua Hiswana Migas, Ahmad Badri mengatakan, meski libur panjang Isra Miraj dan Tahun Baru Imlek, kuota gas melon setiap hari ada dan tetap dipasok sebulan penuh. Tetapi dengan adanya dua hari raya keagamaan itu, kebutuhan masyarakat menjadi meningkat.
“Kemungkinannya, gas melon menjadi langka karena kebutuhan masyarakat meningkat saat tanggal merah. Sementara itu pasokan masih seperti biasa, sekitar 1 juta tabung per bulan,” kata Ahmad Badri.
Guna menghindari gejolak yang terjadi karena kelangkaan gas melon tersebut, Ahmad Badri menegaskan, pihaknya akan memantau kondisi di lapangan. Khususnya agen gas yang masih beroperasi.
“Supaya nanti kami bisa menyampaikan ke Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Depok, untuk meminta tambahan pasokan dari Pertamina,” jelas Ahmad Badri.