RADARDEPOK.COM – Warga setempat yang merasakan dampak buruk hadirnya incinerator di Kelurahan Abadijaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, akhirnya menyegel tungku bakar sampah milik Pemkot Depok tersebut, Selasa (4/2).
Aksi yang dilakukan itu merupakan bentuk kekecewaan masyarakat terhadap Pemkot Depok, pasca tak menerima tanggapan apapun dari Pemkot Depok, selepas melakukan aksi damai di depan Kantor Walikota Depok.
Sebagai informasi, sebelumnya masyarakat sempat melakukan aksi damai di depan Kantor Walikota Depok. Menuntut penghentian operasi tungku bakar sampah incinerator di Abadijaya. Karena, ini memberi dampak lingkungan dan kesehatan.
Namun, aksi yang dilakukan sejak pagi hingga siang itu diabaikan oleh Pemkot Depok yang sama sekali tidak menemui saat massa melakukan aksi.
“Kami dibuat menderita dengan asap insinerator dan tidak ada yang bertanggung jawab. Kami melapor dan memprotes tapi diabaikan. Bahkan ditemui saja tidak. Sejak awal, kami juga tidak dilibatkan dalam proses pembangunan tungku bakar. Persetujuan kami tidak pernah dipertimbangkan. Sebagai warga negara, kami berhak hidup sehat, dan pemerintah harus memenuhinya,” tegas perwakilan warga Abadijaya, Manahan Panggabean.
Pasca pembangunan fasilitas pembakar sampah itu, sambung Manahan Panggabean, masyarakat merasakan adanya perubahan di lingkungan. Seiring berjalannya waktu, masyarakat merasakan polusi udara yang ditandai dengan asap dan bau menyengat.
“Asap dari insinerator itu kerap kali masuk ke dalam rumah warga sekitar. Terlebih ketika angin mengarah ke pemukiman yang berdekatan dengan lokasi tungku bakar,” beber Manahan Panggabean.
Selain itu, sambung Manahan Panggabean, tidak sedikit juga masyarakat di sekitar insinerator yang mengalami masalah kesehatan. Seperti sesak napas dan batuk. Sampai saat ini, berdasarkan pencatatan yang dilakukan masyarakat di sekitar mesin pembakar sampah, terdapat setidaknya 36 orang yang mengalami gangguan kesehatan.
Khususnya berkaitan dengan saluran pernapasan, pasca beroperasinya mesin pembakar sampah insinerator. Warga yang terdampak pun tak pandang usia. Korban yang merasakan terdiri dari balita hingga lansia.
Sementara itu, Juru Kampanye Walhi Jakarta, Muhammad Aminullah menilai, kerusakan lingkungan hidup dan masalah kesehatan yang dialami masyarakat itu, tidak terlepas dari kelalaian pemerintah dalam mengelola sampah dalam kota.
“Dampak yang terjadi juga merupakan pengabaian atas hak-hak masyarakat untuk hidup sehat dan mendapat lingkungan hidup yang baik,” tandas Muhammad Aminullah. ***