satelit

Pasar Rakyat Sawangan Depok Sepi Pengunjung, Transformasi Didorong dari Pasar Komoditi jadi Wisata Kuliner seperti Blok M

Kamis, 18 September 2025 | 05:30 WIB
Situasi Pasar Rakyat Sawangan di Jalan Raya Muchtar Kelurahan Sawangan Baru, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, Rabu (17/9). (RISKY DWI LESTARI/RADAR DEPOK)

RADARDEPOK.COM-Pasar Rakyat Sawangan di Jalan Raya Muchtar Raya, Kecamatan Sawangan, Kota Depok yang hampir mati, kini pengunjungnya mulai meningkat. Nantinya, Pemkot Depok bakal menyulap pasar tersebut menjadi tempat wisata kuliner.

Sebagai informasi, kurangnya inovasi Pasar Rakyat Sawangan, Kota Depok membuat beberapa pedagang menutup kiosnya, sehingga hal itu turut berdampak sepinya pengunjung.

Saat ini, Pasar Rakyat Sawangan Depok itu juga dimanfaatkan sebagai sub terminal Bus Transjakarta dan Damri.Secara tidak langsung, hal itu membuat pengunjung di pasar tersebut menjadi naik.

Staf Retribusi Pasar Rakyat Sawangan, Mayzar mengatakan, perubahan tersebut terlihat dari mayoritas pedagang yang kini berdagang makanan siap saji, sementara pedagang bumbu dan bahan pangan sudah tidak ada lagi.

“Rata-rata pedagang bergerak di bidang kuliner, makanan matang. Sebelumnya pasar ini menjadi pasar komoditi seperti sayuran, bumbu, bahan pangan. Sekarang sudah seperti ini, kemungkinan ke depannya akan menjadi pasar kuliner,” jelas Mayzar kepada Radar Depok.

Baca Juga: Istri Minta Cerai, Supir Angkot di Sawangan Depok Nekat Akhir Hidup dengan Cara Gantung Diri, Lurah Minta Siskamling Ditingkatkan

Mayzar mengungkapkan, saat ini terdapat sekitar 22 hingga 25 pedagang aktif, beberapa di antaranya menyewa lebih dari satu kios. Dia menilai, adanya layanan bus transjakarta sejak Juni 2025 menjadi faktor besar dalam menghidupkan kembali pasar tersebut. Sebab, sebelum itu pasar rakyat sempat mengalami krisis pengunjung.

“Estimasi pengunjung tergantung pengguna layanan Transjakarta, karena sebelumnya hampir mati. Semenjak ada layanan Transjakarta mulai hidup lagi, karena kebanyakan pengunjung membeli makanan untuk sarapan pagi,” ungkap Mayzar.

Tidak hanya itu, Mayzar menerangkan, awal Pasar Rakyat Sawangan berdiri, hampir seluruh kios terisi penuh. Kini, penyewa lapak tidak lebih dari 50 persen.

Lebih lanjut, kata Mayzar, retribusi yang tadinya hanya Rp350 ribu per bulan naik menjadi Rp3,5 juta per bulan. Hal itu diiringi dengan jumlah kenaikan pengunjung di Pasar Rakyat Sawangan.

“Saat ini, kondisi pembeli banyak di pagi hari dan jam pulang kantor,” beber Mayzar.

Selanjutnya, Mazyar membeberkan, Pasar Rakyat Sawangan terdapat 153 total unit ruko yang bercampur dengan Los. Kini, hanya 50 unit yang tersewa. Di antaranya, terdiri dari 98 los, enam unit di atas, dan sisanya kios.

Baca Juga: Cegah Penyakit Cacingan pada Anak, 75 Balita di Kelurahan Sawangan Depok Diberi Obat Cacing Setiap Enam Bulan Sekali

“Rincian harga kios ukuran 2x2,5 meter Rp3 juta per tahun, kios ukuran 2x3 meter Rp3,6 juta per tahun, sementara los ukuran 1x1,5 meter Rp810 ribu per tahun. Dari total 153 unit, “ tutur Mayzar.

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Depok, Ade Supriyatna menilai, kondisi pasar saat ini perlu ditindaklanjuti dengan langkah jitu. Salah satunya, Pemkot Depok dapat mengubah konsep pasar mengikuti kondisi terkini.

Halaman:

Tags

Terkini