RADARDEPOK.COM-Aksi bersih-bersih Sungai Cipinang terus dilakukan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kebersihan (KLHK) bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Depok. Kali ini menyasar Sungai Cipinang Segmen I, Kelurahan Cisalak Pasar, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, Minggu (26/10).
Wakil Menteri (Wamen) KLHK, Diaz Hendropriyono menggagas pembangunan wetland atau lahan basah buatan sebagai solusi permanen untuk mengatasi pencemaran di Sungai Cipinang.
“Setiap sungai ini punya karakteristik yang berbeda. Hari ini kita lihat sungainya ini sudah cukup sangat pekat. Ini sudah mulai bau yang kurang sedap dan yang mungkin harus menjadi perhatian,” jelas Diaz kepada Radar Depok, Minggu (26/10).
Menurut Diaz, keberadaan wetland dapat menjadi penyaring alami air sungai dari berbagai polutan, sehingga kualitas air yang mengalir ke hilir menjadi lebih baik tanpa bergantung pada pembersihan manual yang bersifat sementara.
“Kita ingin solusi yang lebih berkelanjutan. Dengan wetland, air yang masuk dari hulu bisa tersaring secara alami. Polutan dan partikel padat akan tertahan di sistem itu, sehingga air yang keluar sudah jauh lebih bersih,” kata Diaz.
Diaz menjelaskan, konsep wetland buatan ini dapat dirancang berdasarkan tingkat polusi di tiap segmen sungai.
“Kita bisa hitung kebutuhan luasannya sesuai kadar polutan. Dengan rancangan yang tepat, hasilnya bisa langsung terlihat, sehingga nanti begitu airnya keluar saat itu juga langsung lebih bersih,” jelas Diaz.
Baca Juga: Jadi Contoh, Wakil Ketua DPRD Yeti Wulandari Angkat Sampah dari Sungai Cipinang Depok
Diaz menilai, pembersihan sungai selama ini belum menyentuh akar persoalan. Aktivitas angkut-angkut sampah hanya memberikan dampak sementara, sementara sumber pencemaran dari limbah rumah tangga dan sedimentasi masih terus mengalir ke sungai.
Lebih lanjut, Diaz menyebut, potensi pembangunan mikrohidro atau piko hidro di hilir sungai sebagai bentuk inovasi berkelanjutan.
“Kalau bisa dibangun pembangkit listrik kecil di sini, hasilnya bisa digunakan untuk penerangan jalan. Ini bukan soal listriknya semata, tapi juga pesan kepada warga: kalau sungai dijaga, manfaatnya bisa dirasakan langsung,” ujarnya.
Plt. Deputi Bidang PSLB3 KLH/BPLH, Hanifah Dwi Nirwana mengungkapkan, pembersihan Sungai Cipinang dilakukan sepanjang 33 kilometer dan dibagi menjadi tiga segmen utama. Masing-masing segmen ditangani tim sesuai arahan Menteri LHK.
“Kemarin kita sempat di segmen ketiga,di sana luar biasa banyak sampah domestik. Kalau tadi tidak banyak menemukan sampah plastik karena memang ini pemakaman. Nah sampah yang dari masyarakat tertahan di ujung dengan batang pohon yang ada,” ujar Hanifah.
Hanifah menyebut, kegiatan bersih-bersih ini dilakukan setiap hari Jumat, Sabtu, dan Minggu. Seluruh staf KLHK terlibat langsung di lapangan, dengan pembagian tugas, segmen tiga pada Jumat, segmen dua pada Sabtu, dan segmen satu pada Minggu.
“Kita diminta Pak Menteri untuk menyelesaikan Sungai Cipinang,” tegas Hanifah.