satelit

Festival Layangan Cipayung Depok Berhadiah Belasan Juta, Camat : Layang-layang Itu Budaya Tradisi Betawi yang Kini Sudah Dikenal Secara Nasional

Senin, 8 Desember 2025 | 07:35 WIB
Camat Cipayung, Muhammad Reza dan Ketua KOOD Kecamatan Cipayung, Jaelani foto bersama pembukaan Festival Layang-Layang di Lapangan Cipayung, Kota Depok, Sabtu (6/12). (AGNESYA WIANDA/RADAR DEPOK)

RADARDEPOK.COM-Kecamatan Cipayung, Kota Depok, menggelar Festival Layang-Layang perdana yang memantik antusiasme masyarakat, baik dari dalam maupun luar Depok. Kegiatan yang diinisiasi KOOD Kecamatan Cipayung itu berlangsung selama dua hari (6-7 Desember 2025).

Camat Cipayung, Muhammad Reza mengapresiasi kreativitas dan inisiatif komunitas Kumpulan Orang-Orang Depok (KOOD) yang dipimpin Jaelani Canut. Dia menyebut, festival tersebut sebagai ajang inovatif sekaligus bentuk pelestarian budaya Betawi.

“Ini kegiatan yang kreatif dan inovatif. Layang-layang itu budaya tradisi Betawi yang kini sudah dikenal secara nasional. Dengan kegiatan seperti ini, selain mempererat silaturahmi, juga bisa melestarikan budaya,” jelas Reza kepada Radar Depok, Sabtu (6/12).

Reza mengungkapkan, kegiatan tersebut merupakan festival layang-layang pertama yang di Depok. Dia berharap agenda tersebut dapat berkembang menjadi event tingkat kota, bahkan nasional.

“Tadi dari KOOD kota juga menyampaikan rencana membuat event serupa di level kota saat ulang tahun KOOD Mei nanti. Mudah-mudahan bisa sampai tingkat nasional, bahkan internasional. Apalagi sekarang layang-layang sudah berada di bawah Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) dan punya komunitas resminya,” kata Reza.

Baca Juga: Warga Kelurahan Cipayung Jaya Depok Kebagian 17 Ton Beras hingga Ribuan Liter Minyak Goreng, Lurah : Ini Bisa Membantu untuk Kebutuhan Sehari-hari

Sementara itu, Ketua KOOD Kecamatan Cipayung, Jaelani menyampaikan, ide festival tersebut lahir dari keinginannya menghadirkan kembali pengalaman bermain layang-layang tempo dulu, namun dengan aturan yang lebih tertata.

“Dulu kita main layangan asal main saja, tanpa aturan. Tapi sekarang pesertanya bukan cuma anak kecil, banyak juga orang tua bahkan ada yang pakai joki. Jadi saya kumpulkan teman-teman, supaya pemerintah bisa melihat ada daya tarik tersendiri dari adu layangan,” kata Jaelani.

Jaelani mengaku, antusias peserta membuat festival tersebut nantinya akan diselenggarakan juga di tingkat kota.

“Peserta yang daftar ada 124 orang. Tapi saya buka slot hanya 64 karena waktu dan kondisi cuaca, mangkannya ini diselenggrakan dua hari. Bahkan ada yang dari Jogja daftar, tapi saya utamakan yang orang Depok dulu,” ujar Jaelani.

Menurut Jaelani, dalam festival layangan tersebut terdapat sejumlah peraturan dan kriteria penilaian yang wajib dipatuhi oleh para peserta. Aturan-aturan ini menjadi ciri khas tersendiri, sekaligus membuat pertandingan berjalan secara sportif dan menarik untuk disaksikan.

“Setiap pemain wajib menaikkan layangan tiga kali dalam satu babak. Satu kali putus bernilai satu poin. Gelasannya nggak boleh pakai PE atau nylon pancing. Harus standar. Tidak boleh nge-prank juga, maksudnya ga boleh ngomong, makanya ada wasit di tengah. Misalnya pura-pura mau putus padahal tidak, itu dilarang,” jelas Jaelani.

Baca Juga: Jelang Akhir 2025, 418 Warga Kelurahan Cipayung Depok Diguyur BLTS, Rela Antre hingga Malam Hari

Jaelani menyebut, sebagai penyemangat, panitia menyiapkan hadiah uang tunai total Rp14 juta untuk juara 1, 2, dan 3. Juara pertama akan membawa pulang Rp5 juta.

“Selain uang, tersedia hadiah tambahan berupa helm full face, doorprize, hingga rencana voucher menginap di hotel,” ungkap Jaelani.

Halaman:

Tags

Terkini