Senin, 22 Desember 2025

Angklung Gubrak Resmi Didaftarkan HAKI, Ade Wardhana: Memudahkan Pasar Internasional

- Selasa, 16 Juli 2024 | 13:32 WIB
Ade Wardhana bersama perwakilan Kemenkumham saat menyambangi Desa Cipining, tempat asal kesenian angklung gubrak.
Ade Wardhana bersama perwakilan Kemenkumham saat menyambangi Desa Cipining, tempat asal kesenian angklung gubrak.

RADARDEPOK.com – Keberadaan kesenian angklung gubrak di Kabupaten Bogor mulai mendapatkan perhatian. Bahkan, kesenian ini baru saja didaftarkan sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).

Pendaftaran sertifikat HAKI untuk angklung gubrak  diinisiasi langsung oleh Ade Wardhana Adinata, yang sebelumnya menyambangi Kampung Cipining, Desa Argapura, Cigudeg, Kabupaten Bogor, beberapa waktu lalu.

Tak berselang lama, Ade Wardhana kembali menginisiasi pendaftaran hak cipta untuk Angklung Gubrak di Kampung Cipining pada Senin, 15 Juli 2024.

Bahkan, bakal calon bupati Bogor ini  memboyong pihak Kemenkumham untuk mengeceknya langsung.

Baca Juga: Januari hingga Juni 2024 : 698 WNI Korban Kasus Perdagangan Orang, Ini Rincian Daerahnya

"Kesenian asal Bogor ini sangat penting. HAKI ini setidaknya bisa menjadi landasan agar kesenian Angklung Gubrak tetap lestari. Bahkan, bisa juga menjadi landasan untuk pengembangan kesenian ke depannya, inovasi, baik di tingkat nasional maupun internasional," kata Ade Wardhana.

Menurut Ade Wardhana, sertifikat HAKI bermanfaat untuk memudahkan akses ke pasar internasional.

Tak hanya itu, kesenian angklung gubrak juga bakal mendapatkan perlindungan hukum yang jelas.  

"Insyaallah, Sertifikat HAKI akan diberikan langsung oleh Menteri Hukum dan HAM pada 23 Juli 2024," ujar eksportir asal Bogor ini.

Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Salurkan Santunan Ratusan Juta Kepada Pegawai Non ASN di Lingkungan Pemerintah Kota Depok

Melalui sertifikat HAKI itu pula, pemerintah daerah bisa berkontribusi dalam membantu pelestarian kesenian angklung gubrak.

Menurut Ade, kesenian yang nyaris punah seharusnya dijaga menjadi warisan berharga.

Tidak hanya itu, Kampung Cipining, lanjut Ade, bisa didorong menjadi wisata tematik dengan kesenian angklung gubrak-nya dengan pangsa pasar bisa menyasar para pelajar dan mahasiswa, lokal hingga skala global.

"Mereka bisa diajarkan mulai dari sejarah, penanaman bambu sebagai bahannya, pengolahan, hingga menjadi Angklung Gubrak. Bahkan, sampai cara memainkan alat musik tradisional ini," imbuh Ade Wardhana.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X