RADARDEPOK.com - KH Ali Makki Zaini menyampaikan satu prinsip yang tidak bisa ditawar lagi dalam kontestasi Pilbup Banyuwangi 2024.
Prinsip yang ia pegang teguh itu sudah final dan disampaikan kepada CEO Promedia Teknologi Indonesia Agus Sulistriyono bersama rombongan yang berkunjung ke pesantren sekaligus kediamannya di Dusun Rayud, Desa Parijatah Kulon, Kecamatan Srono, Banyuwangi, Jawa Timur, awal pekan ini.
Pernyataan Gus Makki, sapaan KH Ali Makki Zaini, ini ternyata terkait dengan utak utik rekomendasi Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi pada Pilkada Serentak 2024.
“Lebih baik rekom saya kembalikan daripada hanya jadi wakil (P2). Untuk apa jadi wakil, lha wong wakil bupati gak bisa apa - apa," ungkap KH Ali Makki Zaini dengan mimik serius.
Baca Juga: Bisa-Bisanya Ada Spot Nongkrong Murah Meriah di Ibu Kota, Harganya Mulai Rp5 Ribu Aja
Mantan Ketua PCNU Banyuwangi yang dicaretaker ini menegaskan bahwa rekomendasi yang ia bawa dari Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar adalah calon bupati.
Sejauh ini ia meyakini rekom tersebut tidak akan berubah karena informasi Cak Imin kerap bermain dalam politik termasuk rekom Pilkada Serentak 2024 adalah framing negatif.
"Cak Imin tidak begitu, itu framing. Celakanya framing yang sengaja dihembuskan oleh pihak lain ini berhasil memengaruhi pikiran orang yang kemudian meyakini itu benar," tegas KH Ali Makki Zaini.
Karena itu, tutur Gus Makki kepada Agus Sulistriyono dan rombongan, dirinya all out untuk memperjuangkan kepercayaan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar untuk berjuang di Pilbup Banyuwangi 2024.
Baca Juga: Pengurus Baru PC Perisai Depok Resmi Dilantik, Wakil Walikota Depok Titipkan Pesan Khusus
Ditambah lagi restu dari Ponpes Ploso, Kediri, Jawa Timur, sudah didapat. Sebagai seorang murid yang dulu pernah ngenger disana tidak berani main - main.
"Saya ini murid Ploso, tidak akan berani melangkah sebelum ada restu," lontarnya dengan intonasi tegas.
Makanya sejak rekom itu ia pegang langsung gaspol melakukan turun ke bawah menemui masyakarat. Ia tidak pernah bertanya soal jumlah warga yang berkumpul tetapi siapa yang dominan hadir.
"Paling senang jika yang datang itu warga biasa semua, walau dua puluh atau tiga puluh orang. Itu biting (lidi)," paparnya sembari berseloroh.
Artikel Terkait
Kolaborasi Bareng BNN, SMAN 13 Depok Komitmen Perangi Narkoba
Posyandu Ratujaya Depok Tatap Lomba PKK Tingkat Kecamatan, Simak Selengkapnya!
Pemkot Depok Tekankan ASN jadi Juru Bicara Biskita, Imam Budi Hartono: Rp0 Selama Enam Bulan
DAM Eksplorasi Ekosistem Motor Listrik Honda dalam ESG Mission AHM
Bikin Takjub! Punya Pemandangan Super Kece, Inilah Tempat Camping di Pekalongan dengan View Perbukitan, dan Sawah yang Bikin Engga Mau Pulang
Lima Warga Bogor jadi Korban Penipuan dengan Kerugian Miliaran Rupiah, Pelaku Mengaku Anak Perwira Polisi
Subsidi BisKita Trans Pakuan Bogor Distop, Pemkot Mau tidak mau harus Tanggung Rp56 Miliar per Tahun