RADARDEPOK.COM-Perusahaan rintisan berbasis teknologi Karla Bionics berupaya mendisrupsi penggunaan manekin bagi difabel yang tidak punya lengan. Lewat inovasi Raga Arm, mereka menghadirkan lengan buatan yang memiliki banyak fungsi.
HILMI SETIAWAN, Kabupaten Bogor
PARA peserta dan pengunjung terlihat antusias dengan kehadiran Megawati Soekarnoputri pada pembukaan Indonesia Research and Innovation (Inari) Expo BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) di Cibinong, Kabupaten Bogor, pekan lalu (8/8). Mereka berebut untuk bisa berfoto atau sekadar menyapa presiden kelima Indonesia itu. Di antara mereka ada Arief Indra Muharam bersama kolega, Supriatna atau yang akrab disapa Yayat.
Baca Juga: Saksikan Film Dosen Ghaib Sudah Malam Atau Sudah Tahu, Tayang Perdana Hari Ini
Tapi, Arief dan Yayat terlihat sangat hati-hati berada di antara kerumunan. Sebab, Arief mengenakan lengan buatan di lengan kiri. Adapun Yayat terlihat seperti Bucky Barnes, tokoh superhero Marvel Comics. Bucky Barnes tampil dengan lengan kiri yang terbuat dari vibranium. Sedangkan Yayat yang kehilangan tangan kiri mengenakan Raga Arm.
Kepada Jawa Pos, Yayat sempat memperagakan penggunaan lengan robot inovasi dari Wildan Trusaji itu. Dia mengambil bola seukuran bola pingpong yang ada di meja pameran. Lalu dia pindahkan dari satu kotak ke kotak lain dengan mudah.
’’Semuanya ini berbasis body power (tenaga tubuh). Tidak ada tenaga elektrik sama sekali,’’ tutur Yayat yang kondisi lengan kirinya disebabkan kecelakaan kerja kala bekerja di bawah saluran udara tegangan ekstratinggi (SUTET) di Cikarang, Kabupaten Bekasi, pada 2019.
Ketika sisa lengannya dimajukan, terang Yayat, otomatis bagian tangan akan merapat atau menggenggam. Sehingga bisa mengambil benda yang diinginkan.
Baca Juga: Saksikan Film Dosen Ghaib Sudah Malam Atau Sudah Tahu, Tayang Perdana Hari Ini
Sebaliknya, ketika sisa lengan dimundurkan, bagian tangan akan merenggang untuk melepaskan benda yang diambil. Alat tersebut dibekali dengan banyak kabel atau kawat yang disusun sedemikian rupa.
Dia mengaku sempat setahun lebih emosional, mengurung diri, dan merasa putus asa setelah mengalami kecelakaan kerja. Tapi, akhirnya dia kembali bangkit. Apalagi setelah kenal dengan Wildan dan Arief yang memberikan Raga Arm.
Yayat sebelumnya menggunakan manekin. Fungsinya sebatas menambah kepercayaan diri.
Pada 2022, Yayat menjadi peraga ketika Raga Arm ikut lomba Cybathlon Challenge yang berpusat di Zurich, Swiss, yang dihelat secara virtual. Tugasnya memindahkan delapan barang, masing-masing dibatasi delapan menit.
Menurut Arief yang menduduki posisi co-founder & chief executive officer Karla Bionics, Raga Arm berangkat dari tujuan filosofis mereka. ’’Misi kami ingin membuat para difabel kembali aktif dan bangga,’’ tuturnya.
Artikel Terkait
Dewi Nilasari Jawara Kader Posyandu Se-Depok, Buat Inovasi Konseling dan Senam Balita di Gandul
Jelang Penutupan Program Dana Padanan 2024, Kedaireka Dorong Kolaborasi Inovasi Lewat Dua Program : Disokong Universitas Gunadarma
Begini Inovasi Kecamatan Beji Kota Depok Menekan Stunting : Data Februari 2024, Ada 278 Balita
Inovasi Satgas Disjaya Sabet Penghargaan, Kasi Kemas Kelurahan Baktijaya Depok Raih Poin Tertinggi
Salut Dengan Inovasi PT. Ciptaunggul Karya Abadi, Ilham Akbar Habibie : Harus Menjadi Masa Depan Lapangan Pekerjaan di Jawa Barat
AHM Best Student 2024 Tantang Inovasi Kreatif Anak Muda Jawa Barat