RADARDEPOK.COM-Dalam upaya meningkatkan daya tarik produk lokal, Zhalfa Cesya Kurniawan Putri sebagai Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) mengadakan program rebranding di Desa Ketoyan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten, Boyolali.
Program ini berfokus pada pembuatan kemasan baru untuk pupuk kompos dan pestisida alami. Jalannya program ini dikolaborasikan dengan program edukasi serta pembuatan pupuk kompos dan pestisida alami yang merupakan bagian dari program multidisiplin Tim II KKN UNDIP yang bertempat di Desa Ketoyan.
Permasalahan akan pupuk kompos dan penggunaan pestisida alami menjadi suatu potensi baru bagi para petani. Minimnya kerja sama dari kelompok petani setempat membuat kurang maksimalnya pemanfaatan sumber daya menjadi suatu produk yang bernilai jual.
Maka dari itu, mahasiswa KKN UNDIP melihat peluang tersebut sebagai kesempatan untuk dapat mengembangkan suatu jenis usaha baru melalui rebranding dalam bentuk pembuatan kemasan pupuk dan pestisida.
Baca Juga: Ajib! Baru 4 Hari Tayang Kang Mak From Pee Mak mendapatkan lebih dari 1,2 Juta Lebih Penonton
Proses pembuatan kemasan ini melibatkan beberapa macam pihak, seperti kelompok tani setempat, masyarakat umum, dan para perangkat desa. Diskusi mengenai makna logo, fungsi logo, dan hal-hal yang perlu dicantumkan di dalam kemasan terus diperbincangkan untuk mencapai bentuk kemasan yang optimal dan sesuai dengan standar pengemasan.
Selain itu, kemasan juga disesuaikan dengan citra desa yang lebih condong ke arah pertanian, di mana para pekerja di dalamnya terdiri dari bapak-bapak dan juga ibu-ibu. Standar ini tentunya melibatkan nilai estetika, nilai fungsi, dan kandungan dari kemasan itu sendiri.
Baca Juga: Asyik! Ada Tempat Nongkrong Terbaru di Bekasi, Pilihan Menunya Banyak dan Enak-Enak
Program rebranding ini disambut dengan antusias oleh masyarakat Desa Ketoyan. Mereka mengharapakan adanya suatu kemajuan perekonomian desa, dimana salah satunya melalui peluncuran kemasan baru yang dapat digunakan untuk keseluruhan individu maupun kelompok tani di Desa Ketoyan.
Diharapkan bahwa kemasan tersebut dapat memicu jumlah produksi pupuk dan pestisida dengan peningkatan kualitas setiap tahunnya. Pemasaran yang dilakukan juga diharapkan dapat lebih masif, sehingga penjualan yang sebelumnya hanya door to door ke tetangga satu dusun dan desa dapat lebih meluas lagi, misalnya ke desa lain, ke kecamatan lain, atau pun ke kota dan kabupaten lainnya.
Mahasiswa KKN UNDIP berencana untuk terus mendampingi masyarakat Desa Ketoyan, khususnya kelompok tani, dalam hal pengembangan dan pemasaran hasil produk mereka.
Harapannya, terbuahkan hasil produk lokal dengan standar kualitas dan nilai tambah yang tinggi di pasar. Melalui kerja sama antara mahasiswa KKN dan kelompok tani setempat, diharapkan terciptanya hubungan yang saling bahu-membahu ke depannya.***
Artikel Terkait
Efek Covid-19, Mahasiswa Undip Bantu UMKM di Sawangan
Yayasan AHM dan UIN Sunan Kalijaga Gelar KKN Tematik Satu Hati, Kembangkan Desa Eduwisata
Ikhtiar Capres Ganjar Pranowo Bangun Indonesia Unggul Menghilangkan Budaya KKN
Puluhan Mahasiswa Beres KKN Dapat Wejangan, Ini Kata Lurah Tarmuji
Iblam Jakarta KKN di RW14 Bojongsari Depok, Ini Agendanya