Senin, 22 Desember 2025

Kepala BGN: Dampak Keracunan Siswa Kota Bogor usai Santap MBG Lambat

- Senin, 12 Mei 2025 | 15:40 WIB
Kepala BGN didamping Wali Kota Bogor mengunjungi korban keracunan MBG di RSUD Kota Bogor (Dok. Humas Pemkot Bogor)
Kepala BGN didamping Wali Kota Bogor mengunjungi korban keracunan MBG di RSUD Kota Bogor (Dok. Humas Pemkot Bogor)

RADARDEPOK.com – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan jika pihaknya akan meningkatkan uji organoleptik pasca dugaan keracunan 214 siswa Kota Bogor usai menyantap menu makanan bergizi gratis (MBG).

Menurut Dadan, peningkatan uji organoleptik ini berupa metode penilaian kualitas suatu produk, bahan, atau komoditas yang menggunakan pancaindra manusia (mata, hidung, mulut, dan tangan).

BGN juga, kata Dadan, akan melakukan penyegaran setiap tiga bulan sekali di setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), baik yang ada di Kota Bogor maupun daerah lainnya.

“Kita juga akan menggelar pelatihan rutin terkait peningkatan kualitas makanan, pemilihan bahan baku, dan lain sebagainya,” kata Dadan usai menjenguk pasien dugaan keracunan MBG bersama Wali Kota Dedie A. Rachim pada Sabtu, 10 Mei 2025 malam WIB.

Baca Juga: Ruang Kerja Semakin Kece dengan Inspirasi Desain Meja Komputer Minimalis Ini!

Menurut Dadan, sebenarnya pihaknya telah bekerja sama dengan BPOM, Dinkes, dan para profesional yang terlibat dalam tata boga food and beverage.

“Jadi itu langkah-langkah yang akan kami lakukan kepada para SPPG, dan kami meminta mereka meningkatkan lagi kewaspadaan,” terang Dadan.

Terkait dugaan keracunan ratusan siswa Kota Bogor usao menyantap menu MBG, dari SPPG Bosowa Bina Insani, Dadan menyampaikan bahwa dampak yang dialami siswa dalam kejadian ini tergolong lambat.

Hal ini, kata Dadan, berbeda dengan daerah lainnya. Namun, melihat kejadian ini secara umum, BGN perlu meningkatkan standar-standar operasional prosedur.

Baca Juga: Udah Tau Belum Nih? Ada Kafe Cantik di Depok, Tiap Sudutnya Cakep Banget Full Bunga-Bunga

Mulai dari pemilihan bahan baku, proses memasak yang tidak terlalu lama, serta proses distribusi yang tidak terlalu jauh dari lokasi SPPG.

Namun, SPPG ini, merupakan salah satu percontohan yang dikerjakan oleh chef profesional yang sudah terbiasa melayani makanan untuk anak-anak di sekolah tersebut.

"Jadi fasilitas yang ada menurut kami sudah sesuai standar BGN. Bangunannya bagus, higienis, dan bersih," ujar Dadan Hindayana.***

Artikel Selanjutnya

70 Siswa SMP Keracunan

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X