RADARDEPOK.com – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan jika pihaknya akan meningkatkan uji organoleptik pasca dugaan keracunan 214 siswa Kota Bogor usai menyantap menu makanan bergizi gratis (MBG).
Menurut Dadan, peningkatan uji organoleptik ini berupa metode penilaian kualitas suatu produk, bahan, atau komoditas yang menggunakan pancaindra manusia (mata, hidung, mulut, dan tangan).
BGN juga, kata Dadan, akan melakukan penyegaran setiap tiga bulan sekali di setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), baik yang ada di Kota Bogor maupun daerah lainnya.
“Kita juga akan menggelar pelatihan rutin terkait peningkatan kualitas makanan, pemilihan bahan baku, dan lain sebagainya,” kata Dadan usai menjenguk pasien dugaan keracunan MBG bersama Wali Kota Dedie A. Rachim pada Sabtu, 10 Mei 2025 malam WIB.
Baca Juga: Ruang Kerja Semakin Kece dengan Inspirasi Desain Meja Komputer Minimalis Ini!
Menurut Dadan, sebenarnya pihaknya telah bekerja sama dengan BPOM, Dinkes, dan para profesional yang terlibat dalam tata boga food and beverage.
“Jadi itu langkah-langkah yang akan kami lakukan kepada para SPPG, dan kami meminta mereka meningkatkan lagi kewaspadaan,” terang Dadan.
Terkait dugaan keracunan ratusan siswa Kota Bogor usao menyantap menu MBG, dari SPPG Bosowa Bina Insani, Dadan menyampaikan bahwa dampak yang dialami siswa dalam kejadian ini tergolong lambat.
Hal ini, kata Dadan, berbeda dengan daerah lainnya. Namun, melihat kejadian ini secara umum, BGN perlu meningkatkan standar-standar operasional prosedur.
Baca Juga: Udah Tau Belum Nih? Ada Kafe Cantik di Depok, Tiap Sudutnya Cakep Banget Full Bunga-Bunga
Mulai dari pemilihan bahan baku, proses memasak yang tidak terlalu lama, serta proses distribusi yang tidak terlalu jauh dari lokasi SPPG.
Namun, SPPG ini, merupakan salah satu percontohan yang dikerjakan oleh chef profesional yang sudah terbiasa melayani makanan untuk anak-anak di sekolah tersebut.
"Jadi fasilitas yang ada menurut kami sudah sesuai standar BGN. Bangunannya bagus, higienis, dan bersih," ujar Dadan Hindayana.***
Artikel Terkait
70 Siswa SMP Keracunan
Hasil Uji Lab Keracunan Massal di Depok Dipertanyakan
79 Siswa SDN Pengasinan 1 Depok Keracunan Roti
Polisi Dalami Siswa Keracunan Roti di Depok, Kesehatan Siswa Dipantau
Kasus Keracunan Makanan di Desa Pangradin Meningkat Dua Kali Lipat: 140 Warga Terkena Dampak
Dinkes Gercep Terkait Keracunan Makanan di Kabupaten Bogor. Anggota Dewan Apresiasi: Jangan Lupa Antisipasi
Korban Dugaan Keracunan MBG di Kota Bogor Bertambah, Pemkot Tetapkan KLB