RADARDEPOK.COM – promosi roti bawa petaka. Dari 491 siswa yang mengkonsumsi makanan berbahan tepung itu, 79 siswa SDN Pengasinan 1 diantaranya kerancunan, Selasa (24/1). Akibatnya, puluhan siswa yang sekolahnya terletak di Kelurahan Pengasinan, Sawangan Kota Depok mengalami gejala sakit perut hingga muntah-muntah.
Salah seorang korban, Aisyah Bulan Nashwa mengaku, usai melahap habis roti yang sedang dipromosikan oleh salah satu produk di sekolahnya. Tak lama berselang dia merasakan sakit perut. "Tidak sampai tiga menit, saya langsung sakit perut. Tiba-tiba ingin buang air, namun masih merasakan sakit perut dan ditambah mual," ucap siswi kelas VI ini kepada Harian Radar Depok, Rabu (25/1).
Setelah itu, Aisyah melaporkan apa yang dirasakannya ke guru. Namun, tenaga pengajar tersebut berprasangka kalau yang menyebabkan sakit perut adalah mi instan yang dimakan sebelum mengkonsumsi roti. "Karena sebelum mengonsumsi roti tersebut, saya mengkonsumsi mi instan," sambung dia.
Baca Juga: Lima U-turn di GDC Depok Ditutup, Ada Satu yang Batal
Dia menambahkan, ketika sedang buang air di toilet sekolahnya, enam rekannya yang lain juga mengalami gejala yang sama. Diawali sakit perut hingga beberapa siswa di sekolahnya mengantre untuk buang air di toilet. Buang air toilet di sekolahnya sampai mengantre.
"Awalnya saya mengkonsumsi roti tawar yang diberikan, tetapi rasanya pahit dan aromanya juga sangat menyengat. Saya menghiraukan itu dan mengkonsumsinya hingga habis," kata dia.
Koordinator Surveilans Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Hidayat Nuh mengatakan, psaat ini baru mendata berapa siswa yang terdampak dari roti yang dibagikan di sekolah tersebut. "Dari yang kami data saat ini terhitung ada sekitar 491 siswa yang mengkonsumsi roti yang diberikan. Baru 11 kelas yang baru dilakukan wawancara cepat, dan ada 79 anak yang terkena dampak, " kata dia.

Dampak yang dialami, lanjut dia, seperti sakit perut, diare dan muntah-muntah. Estimasi waktu murid yang terkena dampak pun beragam, ada yang 10 menit hingga 2 jam. Hanya sebagian dari mereka yang terdampak mengkonsumsi obat, setelahnya gejala tersebut langsung menghilang.
"Dapat disimpulkan murid yang terdampak setelah mengkonsumsi roti tersebut mengalami keracunan makanan. Kemungkinan penyebabnya, anak-anak keracunan makanan karena bakteriologi makanan yang disebabkan karena kuman," ungkap Hidayat.
Dia menegaskan, pihaknya akan meminta data ril nya berapa dan juga akan mengecek sampel roti yang sama jenisnya dengan apa yang dimakan murid. "Kejadian ini juga menjadi atensi juga untuk pihak sekolah, bahwa keamanan pangan itu harus terus digalakan dan disosialisasikan," ujar dia.
Baca Juga: Moeldoko Bagikan Puluhan Ribu Bibit Cabai di Depok, Ini Tujuannya
Di lokasi yang sama, Lurah Pengasinan, Asep Suherman mengatakan, ia menyambangi SDN Pengasinan 1 untuk memastikan murid yang terdampak dari makanan tersebut dapat segera ditangani jikalau mengalami gejala yang cukup serius hingga saat ini.
"Alhamdulillah ketika saya sudah konfirmasi kepada Dinkes Kota Depok, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Bogor dan Tenaga Kesehatan (Nakes) Puskesmas Pengasinan, ternyata mereka sudah hadir dan melakukan investigasi untuk menangani ini semua," ucap dia.
Asep salut lantaran pihak terkait telah turun tangan untuk menangani ini semua, sehingga murid yang terdampak dari keracunan makanan tersebut bisa segera diatasi. "Diharapkan juga kejadian ini tidak terulang kembali," tutup dia. (ama/rd)
Artikel Terkait
Katar Tanah Baru Bantu Korban Gempa Cianjur
Berikut Ini Link Alternatif Rebahin Film Streaming Untuk Hiburan Saat Gabut
Baru Diresmikan Walikota, Gedung SDN Sukatani 7 Alami Kerusakan
Moeldoko Bagikan Puluhan Ribu Bibit Cabai di Depok, Ini Tujuannya
Menyelami Wahana Berbahaya Tong Setan di Depok (2-Habis) : Taruhkan Nyawa Demi Rupiah, Senang Jika Ramai Sawer
Lima U-turn di GDC Depok Ditutup, Ada Satu yang Batal