RADARDEPOK.com - Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi NasDem Asep Wahyuwijaya, menyoroti praktik sejumlah BUMN yang membentuk anak hingga cicit perusahaan di luar bidang usaha inti (core business) mereka.
Hal ini disampaikan Asep Wahyuwijaya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI bersama PT PLN (Persero) dan PT Pertamina (Persero) di Gedung DPR Senayan, Jakarta, pekan kemarin.
Dalam RDP itu, Asep Wahyuwijaya menyampaikan kekhawatirannya atas makin meluasnya aktivitas bisnis BUMN yang justru berpotensi mematikan pelaku usaha lokal dan UMKM.
“Sebagai contoh, saya mendapatkan surat pengaduan dari Asosiasi Kontraktor Listrik dan Mekanikal Indonesia terkait dengan PLN yang membuat entah anak, cucu atau cicit perusahaan yang dimana mereka itu melakukan bisnis yang bukan mendukung teknis listrikan. Tapi ngurusin jasa transportasi, ngurusin jasa keamanan, ngurusin jasa clening service. Melakukan pekerjaan yang sama sekali tidak mendukung bisnis inti induk usaha atau di luar core businessnya,” kata Asep Wahyuwijaya.
Baca Juga: Saung Pak Enan, Kafe dengan Pemandangan Sunset yang Kece di Sumedang
Pria yang akrab disapa Kang AW ini mengatakan, praktik seperti ini tidak hanya terjadi di PLN, tetapi terjadi juga di BUMN yang lainnya.
Padahal, pembentukan entitas usaha yang tidak relevan dengan inti bisnis justru menggerus ruang usaha bagi para pengusaha lokal berkategori UMKM yang seharusnya menjadi mitra strategis BUMN dalam rangka pembangunan ekonomi nasional.
“Faktanya hari ini, para pengusaha lokal dan UMKM itu malah digerus usahanya itu oleh anak, cucu atau cicit perusahaan dari BUMN. Ini kan problem, bukannya menjadikan mereka sebagai mitra tapi kenapa malah kemudian BUMN yang justru mematikan pengusahaan lokal ?,” kata dia.
Alumni Fakultas Hukum Unpad ini mengingatkan bahwa dirinya akan mendorong Danantara agar melakukan pembubaran terhadap anak dan cucu perusahaan BUMN yang tidak relevan dengan lini bisnis utama.
Baca Juga: Diikuti 31 Siswa, PSAJ SDN Mekarjaya 17 Depok Berjalan Lancar
Oleh karena itu, anggota DPR RI dapil V Kabupaten Bogor ini meminta agar para direksi BUMN mengambil langkah inisiatif untuk mengevaluasi dan membubarkan entitas-entitas usaha tersebut sebelum dibubarkan.
"Tolong ya Pak, sebelum nanti Danantara menghilangkan perusahaan seperti itu, sebaiknya inisiatif sendiri segera diambil. Karena ini menyangkut puluhan hingga ratusan ribu tenaga kerja yang harusnya bekerja sebagai mitra BUMN,” imbuh Asep Wahyuwijaya.***
Artikel Terkait
Dinobatkan Sebagai Kabupaten Berkinerja Baik, Pemkab Bogor Kembali Diganjar SPM Awards 2025
Bikin Bangga! Siswa SMPN 29 Raih Emas di O2SN Tingkat Kota Depok
Rekayasa Lalu Lintas di Tugu Batu Sawangan Depok Berlangsung Tujuh Hari : Ini Jalurnya!
SPMB 2025 di Depok Tidak Terima Titipan, Puluhan Lintas Sektoral Siap Tandatangani Pakta Integritas
Operasi Brantas Jaya 2025, 20 Posko Ormas Ilegal di Depok Dibongkar, Polisi Pastikan Tindak Tegas Aksi Premanisme!
Ternyata Perpaduan Buah Nangka dan Pisang, Bisa Jadi Camilan yang Renyah dan Juga Harum
Sederhana Tapi Lezat, Inilah Resep Tumis Jamur Tiram untuk Menu Masakan Harian