Senin, 22 Desember 2025

Wujud Ketahanan Pangan, Lapas Lamongan Panen Raya Padi dan Lele : Warga Binaan dapat Upah, Torehkan PNBP

- Minggu, 20 Juli 2025 | 18:50 WIB
Lapas Kelas IIB Lamongan atau Lapas Lamongan menghelat panen raya padi di lahan seluas 1.8 hektar. Selain padi, juga dilakukan panen hasil budidaya lele dan patin, sebagai bagian dari upaya diversifikasi ketahanan pangan.
Lapas Kelas IIB Lamongan atau Lapas Lamongan menghelat panen raya padi di lahan seluas 1.8 hektar. Selain padi, juga dilakukan panen hasil budidaya lele dan patin, sebagai bagian dari upaya diversifikasi ketahanan pangan.

RADARDEPOK.COM – Lapas Kelas IIB Lamongan atau Lapas Lamongan menghelat panen raya padi di lahan seluas 1.8 hektar. Selain padi, juga dilakukan panen hasil budidaya lele dan patin, sebagai bagian dari upaya diversifikasi ketahanan pangan.

Program ini wujud kolaborasi antara Lapas Lamongan dengan Pemkab Lamongan, dengan didukung penuh oleh pihak kepolisian dan militer.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Jawa Timur, Kadiyono menyampaikan, jenis padi yang ditanam adalah varietas IR32, yang diperkirakan mampu menghasilkan panen hingga 9 ton pada lahan tersebut.

“Meski hasil panen dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti cuaca, serangan hama, dan pasokan air, upaya ini menunjukkan komitmen bersama dalam mendukung program ketahanan dan swasembada pangan yang digaungkan oleh Presiden Republik Indonesia,” beber Kadiyono, Minggu (20/7).

Baca Juga: Lapas Surabaya Panen Sayur Hidroponik dan Lele : Dorong Program Ketahanan Pangan Serta Kemandirian Warga Binaan

Kadiyono menjelaskan, program Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) tidak hanya berfungsi sebagai sarana pembinaan kepribadian dan kemandirian warga binaan, tetapi juga sebagai bentuk kontribusi nyata terhadap kebutuhan pangan nasional.

“Langkah positif yang tidak hanya membina warga binaan secara holistik, tetapi juga memberikan mereka kesempatan untuk berperan aktif dalam mendukung ketahanan pangan daerah dan nasional,” ujar Kadiyono.

Sementara itu, Kepala Lapas Lamongan, Heri Sulistyo berujar, warga binaan yang terlibat dalam pengelolaan lahan dan budidaya perikanan mendapatkan premi berupa upah.
“Sebagai bentuk penghargaan atas kerja mereka,” terang Heri Sulistyo.

Sebagian hasil panen juga akan dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan dapur umum di lapas.

“Tidak semua hasil panen dijual, karena ada persentase yang kita sisihkan untuk konsumsi warga binaan. Kami juga melibatkan penyedia bahan baku untuk memastikan keberlanjutan kegiatan ini,” ujar Heri Sulistyo.

Baca Juga: Staf Khusus Menko Kemenimipas Sidak Lapas Surabaya : Jadi Contoh Pembinaan Warga Binaan

Selain itu, kegiatan produktif ini juga memberikan pemasukan bagi negara melalui pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Dengan pengelolaan satu hektare lahan, Lapas Kelas IIB Lamongan dapat memenuhi kewajibannya dalam setor PNBP.

“Lewat kegiatan ini, kami berharap warga binaan dapat memperoleh keterampilan baru, merasa dihargai, dan memiliki kesempatan untuk mandiri setelah selesai menjalani masa hukuman,” pungkas Heri Sulistyo. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X