RADARDEPOK.COM – Lapas Kelas IIB Lamongan atau Lapas Lamongan menghelat panen raya padi di lahan seluas 1.8 hektar. Selain padi, juga dilakukan panen hasil budidaya lele dan patin, sebagai bagian dari upaya diversifikasi ketahanan pangan.
Program ini wujud kolaborasi antara Lapas Lamongan dengan Pemkab Lamongan, dengan didukung penuh oleh pihak kepolisian dan militer.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Jawa Timur, Kadiyono menyampaikan, jenis padi yang ditanam adalah varietas IR32, yang diperkirakan mampu menghasilkan panen hingga 9 ton pada lahan tersebut.
“Meski hasil panen dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti cuaca, serangan hama, dan pasokan air, upaya ini menunjukkan komitmen bersama dalam mendukung program ketahanan dan swasembada pangan yang digaungkan oleh Presiden Republik Indonesia,” beber Kadiyono, Minggu (20/7).
Kadiyono menjelaskan, program Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) tidak hanya berfungsi sebagai sarana pembinaan kepribadian dan kemandirian warga binaan, tetapi juga sebagai bentuk kontribusi nyata terhadap kebutuhan pangan nasional.
“Langkah positif yang tidak hanya membina warga binaan secara holistik, tetapi juga memberikan mereka kesempatan untuk berperan aktif dalam mendukung ketahanan pangan daerah dan nasional,” ujar Kadiyono.
Sementara itu, Kepala Lapas Lamongan, Heri Sulistyo berujar, warga binaan yang terlibat dalam pengelolaan lahan dan budidaya perikanan mendapatkan premi berupa upah.
“Sebagai bentuk penghargaan atas kerja mereka,” terang Heri Sulistyo.
Sebagian hasil panen juga akan dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan dapur umum di lapas.
“Tidak semua hasil panen dijual, karena ada persentase yang kita sisihkan untuk konsumsi warga binaan. Kami juga melibatkan penyedia bahan baku untuk memastikan keberlanjutan kegiatan ini,” ujar Heri Sulistyo.
Baca Juga: Staf Khusus Menko Kemenimipas Sidak Lapas Surabaya : Jadi Contoh Pembinaan Warga Binaan
Selain itu, kegiatan produktif ini juga memberikan pemasukan bagi negara melalui pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Dengan pengelolaan satu hektare lahan, Lapas Kelas IIB Lamongan dapat memenuhi kewajibannya dalam setor PNBP.
“Lewat kegiatan ini, kami berharap warga binaan dapat memperoleh keterampilan baru, merasa dihargai, dan memiliki kesempatan untuk mandiri setelah selesai menjalani masa hukuman,” pungkas Heri Sulistyo. ***
Artikel Terkait
Rutan Depok Utus 22 Warga Binaan Mengikuti Perkemahan Pramuka di Lapas Cibinong
Bupati Rudy Bareng Menteri Imipas Bina WBP Ke Lapas Pondok Rajeg Bogor
Deteksi Dini HIV AIDS, Lapas Cibinong Hadirkan Layanan VCT Mobile Bagi Warga Binaan
Warga Binaan Lapas Cibinong Terima Bantuan Sosial dari Ikatan Notaris Indonesia Kabupaten Bogor : Mereka Berhak dapat Perhatian
Nekat Bawa Barang Terlarang, Perempuan Ini Tidak Bisa Mengelabui Mata Petugas Lapas Surabaya : Ini Kronologisnya
Staf Khusus Menko Kemenimipas Sidak Lapas Surabaya : Jadi Contoh Pembinaan Warga Binaan
Lapas Surabaya Panen Sayur Hidroponik dan Lele : Dorong Program Ketahanan Pangan Serta Kemandirian Warga Binaan