Minggu, 21 Desember 2025

Bertemu Direktur RSUD Kota Bogor dan Korban Majelis Taklim yang Ambruk, Dedi Mulyadi Pastikan Biaya Ditanggung Pemprov

- Senin, 8 September 2025 | 10:48 WIB
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi bertemu dengan direktur RSUD Kota Bogor dan orang tua dari korban majelis taklim ambruk (Instagram/@dedimulyadi71)
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi bertemu dengan direktur RSUD Kota Bogor dan orang tua dari korban majelis taklim ambruk (Instagram/@dedimulyadi71)

RADARDEPOK.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, kembali menegaskan komitmennya dalam membantu korban musibah ambruknya majelis taklim di Ciomas, Kabupaten Bogor.

Hal ini ia sampaikan melalui akun Instagram pribadinya, @dedimulyadi71, pada Senin, 8 September 2025.

Dalam video yang diunggah, Dedi terlihat bertemu dengan Direktur RSUD Kota Bogor serta salah satu orang tua korban yang anaknya masih berusia dua setengah tahun dan sempat mengalami pingsan sejak hari pertama dirawat.

Baca Juga: Kenapa Sekolah Wajib Miliki APAR? Begini Jawaban Dinas Damkar Kabupaten Bogor

Ini saya bersama direktur RSUD Kota Bogor, dan ini orang tua dari salah satu korban yang usianya dua setengah tahun. Kondisinya sempat pingsan sejak awal masuk rumah sakit,” ujar Dedi.

Dalam kesempatan tersebut, Dedi memastikan bahwa seluruh biaya rumah sakit bagi korban majelis taklim atau mushola ambruk ini akan ditanggung oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Ia menegaskan, tidak boleh ada korban yang terbebani biaya perawatan akibat musibah ini.

Seluruh biaya rumah sakit Pemprov bersedia menanganinya,” tegas Dedi.

Baca Juga: Silat Cimande Direncanakan Masuk ke Ekskul di Sekolah, Begini Penjelasan Bupati Bogor

Selain menyampaikan dukungan untuk korban, Dedi juga menyoroti peran penting RSUD Kota Bogor yang ternyata juga melayani pasien lintas wilayah, mulai dari Kabupaten Bogor, Sukabumi, hingga Cianjur.

Menurutnya, hal ini menjadi catatan penting karena tidak semua pasien memiliki BPJS atau biaya perawatan yang cukup.

RSUD Kota Bogor ini melayani pasien antar kabupaten, termasuk Cianjur, Sukabumi, dan Kabupaten Bogor. Problemnya, manakala klaim BPJS tidak bisa membayar atau pasien tidak memiliki BPJS, tentu tidak mungkin ditanggung hanya oleh Kota Bogor. Karena pasiennya berasal dari wilayah lain," ujar Dedi.

Baca Juga: Viral Dulu Baru Ditangani, SDN Tegal Benteng Akhirnya Diperbaiki

"Maka saya pikir ini harus menjadi bagian dari tanggung jawab pemerintah bersama untuk mengelola rumah sakit vital ini, apalagi melayani penduduk lebih dari 10 juta orang di sekitar wilayah ini,” jelasnya.

Melalui pernyataannya, Dedi Mulyadi menegaskan bahwa Pemprov Jabar akan terus berkomitmen memberikan perhatian bagi korban musibah dan sekaligus memperkuat koordinasi lintas daerah dalam pengelolaan layanan kesehatan.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Febry Mustika Putri

Sumber: Instagram/@dedimulyadi71

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X