RADARDEPOK.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyoroti kelemahan pembangunan di Indonesia yang dinilainya hanya berorientasi pada target proyek tanpa memperhatikan kualitas dan filosofi perencanaan.
Hal ini ia sampaikan dalam pidatonya pada peringatan Hari Jadi Kabupaten Sukabumi, Rabu (10/9/2025).
Menurut Dedi, salah satu penyebab utama rendahnya kualitas pembangunan saat ini adalah mentalitas mengejar kuantitas.
Baca Juga: Panen Raya Sera Agribisnis Kelurahan Baktijaya Depok untuk Cegah Stunting, Begini Kata Cing Ikah
Banyak proyek dikerjakan terburu-buru hanya demi mengejar target, tanpa ada kajian mendalam terhadap perencanaan, kekuatan struktur, maupun dampak lingkungannya.
“Kelemahan pembangunan kita saat ini adalah karena hanya mengejar target proyek semata, bukan mendalami isi dan kualitas perencanaan. Akibatnya, hasil pembangunan tidak berkualitas. Mengapa hal itu bisa terjadi? Karena kita kalah oleh keserampangan kita sendiri,” tegas Dedi.
Dedi mencontohkan kokohnya Istana Cipanas yang hingga kini masih berdiri kuat. Menurutnya, bangunan peninggalan Belanda tersebut dibangun dengan perhitungan matang, bukan asal-asalan.
“Bangunan Belanda dibuat seakan menancapkan akar ke tanah, sehingga bisa bertahan ratusan tahun. Mereka membangunnya dengan latar belakang sejarah, filosofi, dan perhitungan yang kuat. Mereka bahkan memperhitungkan tekanan udara, panas matahari, hingga sudut pandang dari mana bangunan itu akan dilihat,” ujarnya.
Ia juga menyinggung masa kejayaan Cianjur dan Sukabumi sebagai daerah penghasil kopi terbaik.
Pada masa itu, hasil penjualan kopi, teh, kina, dan karet mampu membuat Belanda membiayai berbagai pembangunan besar.
Mulai dari Batavia, pangkalan udara, armada laut, jaringan kereta api, hingga gedung-gedung ikonik seperti Gedung Sate, Gedung Pos, Gedung Telkom, dan Bank Indonesia yang masih berdiri megah hingga kini di Bandung.
“Pertanyaannya, mengapa Belanda bisa membangun sebesar itu hanya dari hasil penjualan teh, kopi, kina, dan karet, sementara kita justru tidak bisa maju meski menjual komoditas yang sama? Ini seharusnya menjadi bahan evaluasi bagi kita,” kata Dedi.***
Artikel Terkait
Atap SMK Negeri 1 Cileungsi Bogor Roboh, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Siap Membangun Ruang Kelas Baru dan Minta Pihak Pembangun Bertanggung Jawab
Komentari Jalan Cikidang Sukabumi yang Jelek, Dedi Mulyadi: Tahun Depan Segera Diperbaiki Agar Jalannya Mulus
Dedi Mulyadi Soroti Kecilnya Anggaran Infrastruktur di Sukabumi, Minta Dialokasikan Hingga 7,5 Persen dari APBD
Mencontoh Lembur Pakuan, Dedi Mulyadi Minta Bupati hingga Kepala Desa Dirikan Posko Pengaduan Masyarakat
Dedi Mulyadi Tegaskan Fungsi Pos Pengaduan: Tidak Layani Hutang Piutang, Tapi Jika Kesulitan Biaya Pengobatan Akan Berusaha Membantu
Abenk Marco Keluhkan Pelayanan Publik Kabupaten Garut, Dedi Mulyadi Minta Pemkab Segera Berbenah
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Singgung Pengelolaan Keuangan: Pejabat Harus Berbenah, Jangan Khianati Amanah Rakyat