Guru SMPN 34 Depok, Zihan Ika Priana Ikuti Program KLIC 2025 di Korea Selatan : Bawa Pulang Segudang Ilmu, Bangun Kolaborasi Internasional

RADARDEPOK.COM-Zihan Ika Priana, seorang Guru Mata Pelajaran IPA, di SMP Negeri 34 Depok berhasil membawa nama sekolahnya dan Kota Depok di ajang Internasional, setelah berhasil terpilih mengikuti program korean e-learning improvement cooperation (KLIC).

Laporan : Andika Eka Maulana

Tak pernah terbayang sebelumnya oleh Zihan Ika Priana bisa berangkat ke Korea Selatan. Hanya saja, mimpinya yang ingin kondisi pendidikan di Indonesia lebih baik lagi, dengan menjawab berbagai tantangan saat ini, bisa membawanya ukut dalam program ini.

Program KLIC merupakan program kerjasama internasional dibidang pendidikan khususnya pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK)  antara Kementrian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dengan Gangwon International Education Institute (GIEI) di Korea Selatan.

Baca Juga: Film Pesugihan Sate Gagak, Kisah 3 Sahabat Mendadak Kaya

Program ini dipilih 25 sekolah dari seluruh wilayah di Indonesia, dengan mengikuti proses seleksi yang ketat di dalamnya. Yang diawali dengan pelatihan On Site Training di Hotel Millenium Jakarta pada 4 - 8 agustus 2025.

Selanjutnya, Zihan Ika Priana melakukan diseminasi program ke sekolah asal. Hingga, mengikuti pembekalan terlebih dahulu sebelum akhirnya diberangkatkan ke Korea bersama delegasi lainnya.

“Alasan saya mengikuti program ini adalah berawal dari kondisi pendidikan di Indonesia saat ini yang sedang menghadapi tantangan dalam menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan belajar siswa, sehingga guru berperan penting sebagai agen perubahan dalam menciptakan pembelajaran yang lebih menarik, kolaboratif dan relevan dengan zaman,” ujar dia kepada Harian Radar Depok.

Baca Juga: LSM KOPI Sumbang Bibit Pohon Alpukat hingga Urunan Bangun Lapangan Olahraga di Kelurahan Cisalak Pasar Depok, Simak Selengkapnya

Selain itu, yang menjadi motivasi terbesar Zihan Ika Priana mengikuti program KLIC adalah karena ingin memperluas wawasan internasional dan belajar langsung mengenai budaya, pendidikan, dan kehidupan masyarakat Korea Selatan.

“Saya ingin memperkuat hubungan internasional, agar pengalaman ini nantinya bisa saya bawa kembali dan bagikan kepada siswa maupun lingkungan pendidikan di Indonesia. Saya percaya pengalaman belajar langsung di luar negeri akan memberikan perspektif baru dan inspirasi besar untuk pengembangan diri dan pendidikan di masa depan,” ucap dia.

Setibanya di Korea Selatan pada 15 Okt 2025, ia langsung melakukan observasi di Bongdae Elementary School di Wongju, Gangwon-do.  Lanjut dia, ia juga melakukan visit ke sekolah jenjang SMP di Sokcho Middle School di 3.358 Misiryeong-ro, Sokcho-si, Gangwon-do, Korea Selatan.

Baca Juga: Menkeu Purbaya: Ternyata Bukan Pegawai Bea Cukai yang Nongkrong di Starbucks, Aduan yang Tidak Benar

Dilanjutkan hari berikutnya ke jenjang SMA di Seorak High School di 219 Cheongdae-ro, Sokcho-si, Gangwon-do, Korea Selatan. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk school tour dan observasi, bertujuan untuk mempelajari karakteristik peserta didik, sistem pembelajaran, pemanfaatan teknologi, serta program-program unggulan yang diterapkan di masing-masing sekolah.

“Dari hasil observasi, saya melihat bahwa lingkungan belajar sangat tertata, disiplin, dan didukung dengan fasilitas yang moderen serta berbasis teknologi. Proses pembelajaran banyak memanfaatkan perangkat digital, smartboard, platform edukasi,” tutur dia.