Senin, 22 Desember 2025

Dedi Mulyadi Siapkan Program Besar Perbaikan Hutan di Jawa Barat: Reboisasi Menanam Sekaligus Merawat hingga Pohon Kokoh

- Selasa, 2 Desember 2025 | 17:05 WIB
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi akan buat program untuk perbaiki hutan di Jawa Barat (Tangkapan layar Youtube Lembur Pakuan Channel)
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi akan buat program untuk perbaiki hutan di Jawa Barat (Tangkapan layar Youtube Lembur Pakuan Channel)

RADARDEPOK.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memaparkan langkah konkret pemerintah provinsi dalam memperbaiki kondisi hutan yang kian mengkhawatirkan.

Penjelasan ini disampaikan saat ia menjawab pertanyaan wartawan pada Senin, 1 Desember 2025, terkait isu kerusakan hutan dan meningkatnya bencana hidrometeorologi yang belakangan terjadi di Indonesia.

Isu tersebut mencuat setelah tiga provinsi di Sumatera yaitu Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara dilanda banjir dan tanah longsor besar yang menelan ratusan korban jiwa.

Selain faktor cuaca ekstrem, kerusakan lingkungan akibat alih fungsi lahan dan deforestasi disebut turut memperparah dampaknya.

Baca Juga: Wamensos Tinjau Langsung Lokasi Terdampak Banjir Bandang di Aceh Tenggara

Dedi mengungkapkan bahwa kondisi hutan di Jawa Barat kini sangat kritis. Menurutnya, hanya sekitar 20% kawasan hutan yang masih tergolong utuh, sementara 80% sisanya mengalami kerusakan akibat aktivitas manusia dan perubahan fungsi lahan.

Kondisi hutan Jawa Barat yang betul-betul masih hutan itu tinggal 20%. Sisanya, 80% dalam keadaan rusak. Untuk itu, mulai Desember ini kita akan menggerakkan masyarakat untuk menanam dan merawat pohon,” jelasnya.

Program ini menjadi langkah awal untuk mengatasi berbagai persoalan lingkungan, termasuk risiko banjir, longsor, kekeringan, dan hilangnya keanekaragaman hayati.

Dedi menilai bahwa program reboisasi yang selama ini dilakukan belum efektif karena hanya sebatas menanam tanpa ada proses perawatan lanjutan. Hal inilah yang ingin ia ubah secara menyeluruh.

Baca Juga: BNPB Ungkap Jalur Medan–Aceh Tamiang Mulai Bisa Dilalui, Distribusi Bantuan Dipercepat

Selama ini program reboisasi itu menanam lalu ditinggalkan. Konsep saya tidak seperti itu. Masyarakat nanti memegang satu atau dua hektar untuk ditanami pohon, kemudian merawat sampai pohonnya kokoh dan kuat,” tegasnya.

Sebagai bentuk dukungan, pemerintah akan memberikan upah sebesar Rp50.000 per hari bagi masyarakat yang terlibat dalam proses perawatan.

Angka ini, menurut Dedi, lebih tinggi daripada rata-rata upah mencangkul di beberapa daerah yang hanya sekitar Rp30.000.

Baca Juga: Tiba di Bandara Silangit, Relawan Gerakan Anak Negeri  Susul Tim Advance ke Tapanuli

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X