Moratorium ini akan berlaku untuk seluruh kawasan hutan yang dianggap rentan, terutama yang memiliki peran penting dalam menjaga kestabilan alam, mencegah longsor, dan mengendalikan aliran air.
Dedi menekankan bahwa meskipun reboisasi penting, menjaga pohon yang sudah tumbuh jauh lebih krusial bagi keberlanjutan lingkungan.
“Menanam pohon itu penting, tapi melindungi pohon jauh lebih penting. Menanam seribu pohon belum tentu hidup seratus pohon. Tapi menebang seribu pohon sudah jelas membuat kita kehilangan manfaat besar bagi lingkungan,” ujarnya.
Pernyataan tersebut menyoroti fakta bahwa kerusakan hutan sering terjadi lebih cepat daripada upaya pemulihan yang dilakukan.
Baca Juga: BNPB Ungkap Jalur Medan–Aceh Tamiang Mulai Bisa Dilalui, Distribusi Bantuan Dipercepat
Menutup pesannya, Dedi kembali mengajak masyarakat untuk meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan.
“Semoga kita semua menyadari bahwa kita tinggal di bumi. Maka bumi harus kita rawat dan jaga, bukan kita rusak,” tutupnya.***
Artikel Terkait
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Tegaskan produktivitas Pegawai Dinilai Berdasarkan Kualitas Perencanaan dan Capaian Kinerja
Gubernur Dedi Mulyadi Terima Dokumen Manifesto dari Masyarakat Sunda untuk Perbaikan Jawa Barat
Kerja Sama Bareng PT KAI, Dedi Mulyadi Ungkap Lima Proyek Besar Transportasi Kereta Api di Jawa Barat
Dedi Mulyadi Tegaskan Akan Tindak Pelaku Perusakan Lingkungan di Jawa Barat
Soroti Kayu Gelondongan yang Terbawa Banjir di Sumatera, Dedi Mulyadi: Pohon Tidak Mungkin Bunuh Diri Massal
Gubernur Dedi Mulyadi Ajak Warga Jawa Barat Turut Serta Bantuan untuk Korban Banjir dan Longsor di Sumatera
Dedi Mulyadi Siapkan Program Besar Perbaikan Hutan di Jawa Barat: Reboisasi Menanam Sekaligus Merawat hingga Pohon Kokoh