RADARDEPOK.COM - Jumlah korban akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda tiga provinsi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat kembali bertambah.
Bencana besar yang terjadi sejak akhir November ini menjadi salah satu bencana yang membuat beberapa daerah lumpuh.
Berdasarkan laporan resmi BNPB melalui laman bnpb.go.id pada Jumat (5/12/2025), total 836 orang dilaporkan meninggal dunia, sementara 509 orang lainnya masih hilang.
Jumlah ini diperkirakan masih dapat bertambah mengingat masih banyak wilayah terisolasi yang belum bisa dijangkau tim penyelamat.
Baca Juga: BRI Pastikan Layanan Perbankan Tetap Beroperasi di Wilayah Terdampak Banjir Sumatera
Rincian Korban per Provinsi
Aceh
Aceh kini menjadi salah satu wilayah dengan korban terbanyak. Hingga 5 Desember, tercatat 325 meninggal dunia, 170 orang hilang dan 1.900 orang luka-luka di 18 kabupaten/kota.
Wilayah Aceh Utara mencatat jumlah korban meninggal dunia terbanyak akibat derasnya banjir bandang dan longsor yang menerjang permukiman warga.
Sumatera Utara
Provinsi Sumatera Utara juga mengalami dampak cukup besar. Data terbaru mencatat 311 meninggal dunia, 127 orang hilang, 646 orang luka-luka.
Sebanyak 15 kabupaten/kota terdampak, dengan Tapanuli Tengah dan Tapanuli Selatan menjadi daerah dengan korban paling banyak. Tim penyelamat masih terus bekerja menembus lokasi-lokasi yang aksesnya rusak berat.
Baca Juga: Buruan Daftar! Program Magang Nasional Batch III dengan Target 25 Ribu Peserta Resmi Dibuka
Artikel Terkait
Korban Banjir Bandang dan Longsor di Sumatera Terus Bertambah, Total Mencapai 753 Jiwa Meninggal Dunia
Relawan Bogor Gerakan Anak Negeri Beri Layanan Kesehatan untuk Korban Bencana Tapanuli Selatan
Tim Medis Kabupaten Bogor Tiba di Bencana Sumatera, Langsung Layanani Korban di Tapanuli Tengah
Instruksi Presiden Prabowo Penanganan Bencana Jadi Prioritas Nasional
Terkait Status Bencana Nasional, Mensesneg Prasetyo Hadi Tegaskan Pemerintah Saat Ini Fokus Pada Penanganan Bencana
Pemerintah Komitmen Kawal Pemulihan Sumatera dari Percepatan Penanganan Bencana Hingga Fase Rehabilitas
Mensesneg Ungkap Banjir Sumatera Tak Ditetapkan Status Bencana Nasional