RADARDEPOK.COM-Duet pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017 yang berhasil merebut kekuasaan di DKI Jakarta, akan terulang dalam pemilihan Presiden 2024 nanti.
Cerita manis kemenangan pasangan Anies Baswdan dan Sandiaga Uno dalam Pilkada 2017, bisa terulang dalam Pemilihan Presiden 2024 jika Kedua tokoh ini kembali berduet dalam Pilpres 2024 mendatang.
Baca Juga: Elektabilitas Ridwan Kamil Tertinggi Untuk Capres Alternatif
Hal tersebut berdasarkan hasil survey Voxpol Center Research and Consulting. Dalam hasil survey tersebut, ada tiga simulasi pasangan. Pertama Anies Baswedan dan Sandiaga Uno meraih elektabilutas tertinggi sebesar 33,8 persen.
Kemudian pasangan Ganjar Pranowo dan Erick Thohir meraih elektabilitas 30,7 persen dan terakhir pasangan Prabowo Subianto dengan khofifah hanya 25,9 persen elektabilitasnya.
Dari hasil survey tersebut, duet pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, bisa mengulangi cerita maanis seperti Pilkada 2017 lalu di DKI Jakarta.
Baca Juga :Baca Juga: Dampingi Presiden Jokowi, Menlu Retno Marsudi Pakai Sepatu Beda Warna, Begini Komentar Netizen
Berikut ini merupakan tiga fakta duet Anies-Sandi saat Pilkada 2017.
1. Anies Utang Rp50 Miliar ke Sandiaga Uno
Setelah Sandiaga Uno mengundurkan diri sebagai Gubernur DKI dan fokus mendampingi Prabowo Subianto sebagai Calon Wakil Presiden, beredar kabar bahwa Anies Baswedan memiliki utang politik sebesar Rp50 miliar.
Mengenai utang tersebut Anies Baswedan mengatakan, dalam pilkada 2017 lalu banyak sekali pihak yang memberikan bantuan baik yang diketahui maupun yang tidak diketahui.
Baca Juga: PKB Ungkap Dalang Yang Menginginkan Pemilu 2024 di Tunda
"Ada juga pihak yang memberikan bantuan dana, tapi dicatatkan sebagai utang," kata Anies Baswedan, seperti dikutip dari Tempo.id
Jika Anies-Sandi menang di Pilkada DKI, lanjut Anies Baswedan dana bantuan itu dicatat sebagai dukungan, jika gagal menjadi utang yang harus dikemablikan.
"Itu kan dukungan, siapa penjaminnya? Pak Sandi. Jadi uangnya bukan dari Pak sandi, tapi dari pihak ketiga yang mendukung. kemudian saya yang menandatangani suratnya.," kata Anies.