Senin, 22 Desember 2025

Tentukan Waktu Puasa: Jadwal Sidang Isbat Penentuan Awal Ramadhan Tahun 2023

- Kamis, 23 Maret 2023 | 04:10 WIB

RADARDEPOK.COM-Pada tahun ini, Indonesia kembali menyambut bulan suci Ramadan 1444 Hijriah. Seperti biasa, pemerintah akan menyelenggarakan sidang isbat untuk menentukan awal puasa. Namun, sejumlah organisasi Islam, termasuk Muhammadiyah, telah menetapkan awal Ramadan secara mandiri.

Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadan 1444 Hijriah pada Kamis, 23 Maret 2023 atau lusa. Keputusan ini berbeda dengan perhitungan pemerintah yang akan disampaikan dalam sidang isbat yang akan digelar pada Rabu, 22 Maret 2023.

Sejak lama, perbedaan penetapan awal Ramadan antara NU dan Muhammadiyah seringkali menjadi sorotan. NU menggunakan metode rukyat atau mengamati hilal secara langsung, sedangkan Muhammadiyah menerapkan hisab atau perhitungan. Kedua metode ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Metode Rukyat NU

NU sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, menggunakan metode rukyat dalam menentukan awal Ramadan. Metode ini didasarkan pada pengamatan langsung hilal atau bulan sabit muda setelah matahari terbenam. Para pengamat biasanya menggunakan teropong untuk melihat visibilitas hilal.

Metode Hisab Muhammadiyah

Muhammadiyah menggunakan metode hisab atau perhitungan dalam menentukan awal Ramadan. Metode hisab dilakukan berdasarkan perhitungan astronomis jauh hari sebelum masuk bulan Ramadan. Muhammadiyah menggunakan rumus untuk menghitung awal bulan dengan data astronomis.

Bulan suci Ramadan adalah momen yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam di seluruh dunia. Selain sebagai bulan penuh berkah, Ramadan juga menjadi waktu untuk memperdalam ibadah dan meningkatkan keimanan. Oleh karena itu, penetapan awal Ramadan menjadi hal yang penting bagi umat Islam di Indonesia.

Baca Juga: Manfaat dan Khasiat dari Buah Naga Bagi Kesehatan Tubuh Saat Ramadan

Pemerintah sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam menentukan awal Ramadan berupaya untuk melakukan penetapan secara akurat dan tepat. Selain itu, pemerintah juga berupaya untuk mengurangi perbedaan dalam penetapan awal Ramadan antara NU dan Muhammadiyah.

Namun, penetapan awal Ramadan bukanlah hal yang mudah dilakukan. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak untuk saling menghormati dan memahami perbedaan dalam penetapan awal Ramadan.

Sementara itu, Muhammadiyah telah menetapkan tanggal-tanggal penting selama bulan suci Ramadan. 1 Syawal 1444 H atau Idulfitri pada Jumat Pahing, 21 April 2023; 1 Zulhijah 1444 H jatuh pada Senin Legi, 19 Juni 2023; Hari Arafah (9 Zulhijah 1444 H) jatuh pada Selasa Wage, 27 Juni 2023; dan terakhir Iduladha (10 Zulhijah 1444 H) jatuh pada hari Rabu Kliwon, 28 Juni 2023.

Baca Juga: Telkomsel Rilis Produk dan Layanan Digital Terkini, Dampingi Pelanggan di Ramadan dan Idul Fitri 1444 H

Sebagai umat Islam, penting bagi kita untuk menjaga persatuan dan kesatuan dalam perbedaan yang ada. Meskipun berbeda dalam metode penetapan awal Ramadan, namun tujuan kita semua sama, yaitu untuk memperoleh berkah di bulan suci Ramadan.

Dalam rangka menjaga keharmonisan antara NU dan Muhammadiyah, perlu adanya dialog dan komunikasi yang baik antara kedua organisasi. Keduanya dapat saling berbagi pengalaman dan pengetahuan dalam penetapan awal Ramadan. Hal ini dapat menjadi solusi untuk mengurangi perbedaan dalam penetapan awal Ramadan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X