RADARDEPOK.COM, GRESIK -- Bocah kelas dua Sekolah Dasar yang menjadi korban pembunuhan ayah kandungnya M. Qo'dad Af'alul Kirom atau yang biasa di panggil Afan sempat membuat surat bertuliskan "Selamat Tinggal Airin".
Wakapolres Gresik, Kompol Erika Purwana Putra mengatakan, surat berisi gambar dan coretan tersebut ditemukan petugas Satreskrim Polres Gresik, saat melakukan olah TKP di lokasi kejadian.
"Surat tersebut ditemukan di kamar korban. Diduga korban membuatnya, saat malam hari sebelum tidur," ungkap Kompol Erika.
Baca Juga: Kasus Pembunuhan Anak Kandung di Depok, Jaksa Panggil Dua Ahli Forensik
Saat pemeriksaan, lanjut Erika petugas memberikan surat tersebut kepada tersangka.
Tetapi tersangka justru menangis, usai melihat lukisan yang menceritakan tentang perpisahan dengan teman-temannya.
Begini isinya: Tulisannya dari 'Zee untuk Airin. Selamat tinggal Airin. Selamat kenal Zee dan pelangi dan Alea.
Baca Juga: Pembunuhan Berantai di Banjarnegara, Diduga Korban Mbah Slamet Bisa Lebih dari 12 Orang
Dari hasil pemeriksaan sebelum peristiwa tragis terjadi, tersangka sempat browsing google mencari tutorial cara membunuh anaknya.
"Tersangka mengaku nekad membunuh anaknya agar masuk surga" ucapnya.
Seperti diberitakan, Z bocah yang masih duduk di bangku kelas 2 SD tersebut meninggal dengan banyak luka tusuk. Ada 24 luka tusuk dipunggung Z. Bahkan sampai tembus ke jantung.
Z ditusuk dengan pisau dapur oleh ayahnya sendiri saat sedang tidur. Subuh berdarah itu merenggut senyumnya.
Kini Z pergi selama-lamanya, sementara Afan harus mendekam di balik jeruji besi. Sang ibu entah kemana meninggalkan rumah tampak pamit sejak beberapa hari yang lalu.
Akibat perbuatannya, tersangka dijerat pasal berlapis pembunuhan berencana. Yakni pasal 340 KUHP jo Pasal 44 ayat 3 UU no.23 Tahun 2004.
Meski demikian, tersangka Afan tidak menyesali perbuatannya.