Penerbitan Visa Umrah Ditutup, Puluhan Jemaah Asal Depok Terancam Gagal Berangkat

 “Alhamdulilah jemaah tersebut mengerti kondisi, semoga semua bisa di berangkatkan pada bulan ini,” ungkap dia.

Sementara itu, pengelola Inti Ummul Quro, Kosasih mengatakan penutupan visa umrah adalah sebuah hal yang biasa sebelum memasuki bulan haji.

“Itu memang sudah biasa tiap tahun - ketahun, agar para penyelenggara bisa berfokus pada haji,” ucap dia.

Kosasih mengatakan, pihaknya memang sudah memberentikan keberangkatan umrah sejak 30 April 2023. Hal ini untuk mencegah terjadinya kendala-kendala seperti distop penerbitan visa umrah.

“Kalau kami sudah  stop sejak 30 April 2023, nanti akan kami buka lagi pada Agustus 2023,” kata dia.

Direktur Operasional LBU Tour and Travel, Muhammad Kahfi menuturkan, pihaknya tak menyediakan perjalanan umroh pada masa Syawal. Sebab, pihaknya berfokus pada keberangkatan haji. Menurutnya, hal itu dilakukan agar tidak menganggu proses keberangkatan haji

"Kalau di kita kebetulan memang kalau di Syawal itu gak ada pemberangkatan karena persiapan haji," ungkap dia.

Menurut Kahfi, kebijakan tersebut kerap terjadi menjelang keberangkatan haji. Secara otomatis layanan umroh akan ditutup. Namun tahun ini, lebih cepat daripada tahun sebelumnya.

"Sebenarnya ini memang dari dulu juga ada peraturan itu, bahwa mendekati haji itu umroh ditutup, cuma memang biasanya sudah mendekati,” beber dia.

Kepala Seksi (Kasi) Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) pada Kantor Kemenag Kota Depok, Yuli Rahmawati menerangkan, Pemerintah Arab Saudi belum mengeluarkan pernyataan resmi tentang penutupan layanan visa umrah.

Yuli menjelaskan, Pemerintah Arab Saudi hanya menyatakan bahwa masa tinggal jemaah umrah di Arab Saudi dibatasi sampai dengan tanggal 18 Juni 2023.

"Namun demikian, dalam dua hari terakhir, permohonan visa umrah tidak berjalan sebagaimana biasanya tanpa ada keterangan resmi," tutur dia.

Menanggapi hal itu, kata dia, Kantor Kemenag Kota Depok meminta agar Penyelenggara Perjalanan lbadah Umrah (PPIU) memastikan jemaah telah memperoleh visa sebelum memberangkatkan ke Arab Saudi.

"Selanjutnya, melakukan mitigasi risiko terhadap jemaah yang akan diberangkatkan namun belum memperoleh visa dengan menjadwalkan ulang atau reschedule keberangkatan sampai dengan terbitnya visa," pinta Yuli.***

Jurnalis : Andika Eka / Gerard