RADARDEPOK.COM - Kecelakaan kapal penyeberangan antar desa terjadi di Teluk Mawasangka Tengah, Buton Tengah, Sulawesi Tenggara terjadi pada Senin dini hari (24/7). Sedikitnya 15 korban meninggal dunia dalam insiden tersebut.
Kemarin sore, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) memastikan seluruh penumpang dan awak kapal yang selamat sudah terdata. Totalnya sebanyak 33 orang.
Kepala Kantor SAR Kendari M. Arafah menyampaikan bahwa secara keseluruhan ada 48 penumpang dan awak kapal saat insiden terjadi. Dua awak kapal terdiri atas pemilik kapal dan petugas mesin. Keduanya dipastikan selamat.
”Kapal penyeberangan antar desa tenggelam saat menyebrang dari Desa Lanto menuju Desa Lagili,” ungkap Arafah. Para penumpang pulang larut malam usai hadir dalam acara HUT Buton Tengah.
Menurut Arafah, informasi pertama terkait kecelakaan itu diterima oleh Kantor SAR Kendari sekitar pukul 02.30 WITA.
Atas informasi tersebut, pihaknya langsung mengirim tim untuk melakukan operasi SAR. ”Pencarian dilakukan dengan membagi dua tim,” kata dia.
Baca Juga: Kian Panas! Jepang Larang Ekspor Teknologi ke China, Bentuk Dukungan ke Amerika Serikat
Tim pertama menyelam di sekitar lokasi kecelakaan. Sedangkan tim kedua menyisir permukaan Teluk Mawasangka Tengah menggunakan rubber boat dan long boat.
Hasilnya mereka berhasil mengevakuasi 15 korban dalam keadaan meninggal dunia. Sementara 33 korban selamat terdata secara bertahap.
”Semua terdata enam orang korban selamat. Kemudian 27 orang korban selamat yang belum terdata menyusul melapor,” jelas Arafah.
Baca Juga: Akrab, Jokowi Ajak Prabowo dan Erick ke Pabrik Pindad di Malang
Mereka melapor belakangan lantaran langsung pulang ke rumah masing-masing setelah berhasil menyelamatkan diri dalam kecelakaan itu.
Berdasar data dari Basarnas, 15 korban meninggal terdiri atas penumpang bernama Yanti dengan usia 20 tahun, Sayana (38 tahun), Narti (19 tahun), Elena (24 tahun), Nurasafila (26 tahun), Eti Fariski (18 tahun), Darni (17 tahun), Lakiran (46 tahun), Afkar (15 tahun), Gadis (16 tahun), Irma (17 tahun), M. Rifal (16 tahun), Wunde (37 tahun), Lusnawati (17 tahun), serta seorang anak berusia tujuh tahun bernama Muh. Kisan.
Setelah diidentifikasi, para korban langsung diserahkan kepada keluarga masing-masing untuk dimakamkan. Operasi SAR pun langsung dihentikan setelah puluhan korban selamat lainnya melapor kepada petugas.
Artikel Terkait
Dapur Rumah Sakit Hermina Depok Terbakar, Pasien Dievakuasi Sudah Kembali ke Rawat Inap
Pertahankan Nindya Enam Kali Beruntun, Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono Ucapkan Alhamdulillah
Percikan Api di Dapur Picu RS Hermina Terbakar, Ini Kejadian Sebenarnya
Erick Thohir Seleksi 9 Pesepakbola Depok, Buat Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
IBH tidak Takut Lawan Kaesang di Pilkada Depok 2024: Sudah Tertulis siapa yang akan Memimpin