“Saat ini 70 persen karyawan perusahaan dari masyakarakat lokal,” tutur Rabuman.
Koperasi tersebut saat ini mengelola lahan plasma seluas 512 ha dan beranggotakan 256 petani sawit.
Pihaknya telah melaksanakan replanting (peremajaan) dengan memanfaatkan dana BPDPKS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit) yang mencapai lebih dari Rp 8 miliar.
Mereka sempat mecapai puncak produksi TBS sebanyak 2-2,5 ton per ha per bulan. Namun saat ini produksi agak berkurang karena sedang masa replanting.
Baca Juga: Upaya Tekan Stunting di Pengasinan, 100 Paket Pangan Bergizi Ditebar YBM PLN
Dia berharap kemitraan tersebut dapat terus berlangsung karena petani telah menikmati manfaatnya. Tidak hanya dalam bentuk lahan plasma, tetapi juga transfer pengetahuan untuk meningkatkan produktivitas.
Wiyono, manager plasma PT AMP Plantation menambahkan, pihaknya telah merealisasikan plasma kurang lebih sebesar 35 persen sejak 1992 sesuai arahan pemerintah.
Perusahaan juga memberikan pendampingan dalam penerapan pengeloaan kebun yang baik, seperti pemupukan, penggunaan bibit unggul, pencegahan penyakit, dan penyediaan infrastruktur di kebun.
“Apa yang kami sampaikan ke petani merupakan bentuk tanggung jawab dalam membantu petani sejatera,” ujar Wiyono. ***