nasional

APBN Jawa Barat Tetap Terjaga Dukung Pertumbuhan Ekonomi dan Perkuat Fondasi Ekonomi Nasional

Rabu, 28 Mei 2025 | 20:44 WIB
APBN Jawa Barat sampai 30 April 2025 dipaparkan melalui Konferensi Pers Kinerja Fiskal Pemerintah Regional Jawa Barat di Aula Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat II di Bekasi pada 28 Mei 2025. (RADAR DEPOK )

25/29 Badan tumbuh 4,73 persen atau dengan kontribusi sebesar Rp1.625,21 miliar, dan Pajak Penghasilan (PPh) Final tumbuh 14,04 persen dengan kontribusi sebesar Rp675,27 miliar.

Baca Juga: Babak Baru Rudy Kurniawan : Segera Sidang Tuntutan Kasus Asusila, Mendekam di Rutan 20 Hari

3. Sampai dengan April 2025, penerimaan pajak di Jawa Barat didominasi oleh penerimaan yang berasal dari wajib pajak badan sebesar 84,11%. Sebanyak 89,31 persen penerimaan berasal dari Pengawasan Pembayaran Masa (PPM). Jenis Pajak Lainnya mengalami pertumbuhan positif yang signifikan (20.837,43 persen) sejalan

penerapan sistem Deposit penyetoran Pajak. PPh Non Migas tumbuh sebesar 2,86 persen (Rp457,55 miliar) secara yoy.

4. Penerimaan Kepabeanan dan Cukai di Jawa Barat s.d. 30 April 2025 sebesar Rp10,41 triliun atau 34,01 persen target APBN dan ekstra effort sebesar Rp28,83 miliar (0,28 persen).

Baca Juga: Tujuh Hewan Kurban Meninggal, DKP3 Depok Dalami Dugaan Temuan PMK

5. Realisasi PNBP mengalami pertumbuhan positif sebesar 8,53 persen (yoy) disumbang oleh pertumbuhan PNBP lainnya sebesar 18,04 persen sedangkan Pendapatan PNBP BLU terkontraksi sebesar 1,01 persen.

C. Belanja Negara

1. Pagu Belanja Negara pada APBN regional Jawa Barat tahun 2025 sebesar Rp117,87 triliun. Sampai dengan 30 April 2025 telah terealisasi Rp37,18 triliun atau 31,55 persen dari pagu.

2. Belanja K/L sampai dengan 30 April 2025 terealisasi sebesar Rp10,24 triliun atau 25,17 persen dari pagu. Fungsi Pelayanan Umum mendominasi realisasi belanja sebesar Rp27,53 triliun tumbuh 0,96 persen.

3. Berdasarkan jenis belanja, Belanja Pegawai tumbuh tipis 2,01 persen sementara Belanja Bantuan Sosial tumbuh 12,13 persen, yang mencerminkan komitmen pemerintah dalam menjaga keberlanjutan program perlindungan sosial bagi masyarakat. Belanja Modal dan Belanja Barang mengalami kontraksi cukup dalam, masing-masing sebesar 67,29 persen dan 61,91 persen. Penurunan ini sejalan dengan kebijakan efisiensi anggaran pada belanja operasional dan pembangunan fisik.

Baca Juga: Solusi Penting Cegah Pelecehan Seksual di Sekolah, Komisi D Harap Pasang CCTV

4. Belanja Transfer ke Daerah, khususnya Dana Desa, DAK Non Fisik, dan Dana Insentif Fiskal, mencatat pertumbuhan cukup signifikan. Kondisi ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memperkuat kapasitas fiskal daerah.TKD telah terealisasi sebesar Rp26,95 triliun atau 34,91 persen dari pagu 2025, tumbuh 14,78 persen (yoy).

5. Dalam rangka meningkatkan UMKM di Jawa Barat, Pemerintah menyalurkan bantuan kredit UMi dan KUR. Realisasi penyaluran UMi 1 Januari – 30 April 2025 sebanyak Rp225,51 miliar dengan jumlah debitur sebanyak 48.763 debitur. Realisasi penyaluran KUR 1 Januari – 30 April 2025 sebanyak Rp9,18 triliun dengan jumlah debitur sebanyak 172.285 debitur.

6. Sebagai kesimpulan, APBN terjaga sebagai alat countercyclical, dan akan dikelola secara hati-hati namun tetap ekspansif, guna mendukung pertumbuhan ekonomi dan memperkuat fondasi ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global.***

Halaman:

Tags

Terkini