nasional

Segel Dua Pabrik di Serang, Menteri LH: Langit Biru Jabodetabek harus Menjadi Standar Baru

Kamis, 12 Juni 2025 | 09:16 WIB
Menteri LH/BPLH Hanif Faisol Nurofiq, memberikan keterangan pers usai menyegel dua pabrik peleburan logam Serang, Banten dan terbukti mencemari udara Jabodetabek.

RADARDEPOK.com - Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (LH/BPLH) Hanif Faisol Nurofiq menyegel dua pabrik peleburan logam di Kabupaten Serang, Provinsi Banten pada Rabu, 11 Juni 2025.

Kedua pabrik yang terbukti mencemari udara itu adalah PT Jaya Abadi Steel (eks Shiva Shakti Steel) di Desa Beberan, Ciruas, dan PT Luckione Environment Science Indonesia yang berada di Kawasan Industri Modern Cikande.

"Langit biru Jabodetabek harus menjadi standar baru, bukan pengecualian. Kami hadir saat industri beroperasi agar tidak ada ruang kompromi bagi pelanggaran. Pengawasan tak boleh administratif semata, tetapi nyata dan menyeluruh," tegas Hanif saat melakukan penyegelan.

PT Jaya Abadi Steel diketahui meleburkan besi dengan kapasitas 150.000 ton per tahun menggunakan tungku listrik yang menghasilkan emisi pekat dalam volume besar tanpa pengelolaan yang memadai.

Baca Juga: Warga Binaan Lapas Cibinong ikuti Ujian Nasional Kejar Paket

Sementara itu, PT Luckione Environment Science Indonesia sebelumnya sudah direkomendasikan untuk diproses hukum pada 2023, namun tidak ditindaklanjuti.

Hanif menyebutkan, penyegelan dilakukan berdasarkan temuan citra drone pada 4 Juni 2025 yang dilakukan KLH. Dari hasil itu ditemukan emisi dari kedua pabrik diduga telah melampaui baku mutu udara.

Selain itu, lanjut Hanif tim KLH juga mengambil sampel udara dan limbah untuk dilakukan analisis forensik lingkungan.

"Selain pelanggaran emisi, ditemukan juga praktik pembuangan limbah B3 secara ilegal," ungkapnya.

Baca Juga: Pasti Bikin Nagih! Yuk, Intip Cara Membuat Kremesan Ayam yang Super Renyah Ini

Langkah ini, kata Hanif merupakan bagian dari peta jalan pengawasan lingkungan terpadu yang dijalankan KLH di kawasan industri strategis, seperti Bekasi, Karawang, dan Tangerang.

Ia juga menegaskan bahwa ini merupakan awal dari pengawasan yang lebih ketat dan sistematis.

"Kami tidak akan berhenti di dua perusahaan ini. KLH/BPLH sedang menyusun peta jalan pengawasan terpadu yang akan mencakup kawasan industri di Bekasi, Karawang, Tangerang, hingga wilayah industri lain di Jawa," jelasnya.

Hanif mengatakan, pentingnya kolaborasi seluruh pihak dalam mengatasi persoalan pencemaran udara.

Halaman:

Tags

Terkini