nasional

Kembali Soroti Balita Sukabumi yang Meninggal dengan Tubuh Penuh Cacing, Dedi Mulyadi Beri Teguran Keras dengan Tunda Bantuan Dana Desa

Rabu, 20 Agustus 2025 | 11:23 WIB
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi memberikan teguran tegas dengan mengentikan dana bantuan desa dari balita meninggal di Sukabumi (Tangkapan layar Youtube KANG DEDI MULYADI CHANNEL)

RADARDEPOK.COM - Dalam momentum Rapat Paripurna Istimewa HUT ke-80 Jawa Barat yang digelar di Gedung Pakuan, Bandung, Selasa (19/8/2025), Dedi Mulyadi kembali soroti kasus tragis balita di Sukabumi.

Gubernur Jawa Barat juga menyampaikan keprihatinan mendalam atas kasus tragis meninggalnya seorang balita di Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kampung Pangenyangan, Kabupaten Sukabumi dengan kondisi tubuh penuh cacing.

Peristiwa memilukan itu menimpa seorang anak berusia tiga tahun dari sebuah kampung terpencil di Sukabumi.

Baca Juga: Lomba Kemerdekaan Latih Kekompakan Siswa dan Guru di SMPN 26 Depok

Sang ibu diketahui mengalami gangguan jiwa (ODGJ), sementara ayahnya menderita TBC. Balita tersebut sehari-hari hidup dalam kondisi memprihatinkan, bahkan sering berada di kolong rumah.

Ia akhirnya meninggal di rumah sakit dengan keadaan mengenaskan yaitu cacing keluar dari mulut dan hidungnya.

Dedi menilai peristiwa ini mencerminkan kelalaian serius dari perangkat desa setempat.

Betapa kita gagap dan betapa kita lalai. Perangkat birokrasi dari tingkat RT hingga desa ternyata tidak mampu hadir untuk warganya. Semua sibuk bicara anggaran, tetapi lupa bahwa di balik anggaran ada rasa dan cinta,” tegas Dedi.

Baca Juga: Siti Rohaya Siap Ikuti Ajang Kepala Sekolah Inspiratif 2025 Tingkat Jabar : Bawa Program Integrasi Manajemen Sekolah Ramah Lingkungan

Sebagai bentuk evaluasi, Dedi Mulyadi memutuskan memberikan sanksi tegas terhadap desa tersebut dengan menunda penyaluran bantuan dana desa.

Saya memutuskan terhadap desa itu memberikan hukuman. Saya tunda bantuan desanya karena desanya tidak mampu ngurus warganya,” ujar Dedi dengan nada tegas.

Dalam pidatonya, Dedi juga menekankan bahwa peristiwa ini harus menjadi cermin koreksi diri bagi seluruh pemangku kebijakan.

Ia mengingatkan bahwa jabatan adalah amanah dari Allah SWT, dan setiap peristiwa sosial maupun alam semestinya dipahami sebagai titah untuk berbenah.

Baca Juga: Bikin Kebijakan Salah Kaprah, Orang Tua Siswa SDIT Desak Direktur LPIT RJ Mundur!

Halaman:

Tags

Terkini