RADARDEPOK.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan guru.
Hal ini ia sampaikan dalam acara penganugerahan sayembara video perpisahan sekolah tahun 2025, yang dihadiri pejabat daerah, guru, serta para siswa.
Dalam sambutannya, Dedi menyoroti kondisi guru yang kerap menjadi sasaran pedagang yang menawarkan berbagai barang di sekolah. Menurutnya, praktik semacam ini justru membuat guru rentan terhadap masalah ekonomi.
“Tidak boleh ada pedagang yang menawarkan barang ke sekolah, baik untuk murid maupun guru. Stop. Tutup kunci. Lamun tukang nu nganjukeun datang ka sekolah, Pak guru kabitaan,” tegas Dedi.
Ia menekankan, jika kebiasaan ini dibiarkan, guru bisa terjebak dalam utang hanya karena membeli barang yang ditawarkan.
Menurut Dedi, kesejahteraan guru bisa dicapai dengan langkah konkret dari pemerintah. Ia menyebut ada dua hal utama yang harus diberikan negara yaitu jaminan kesehatan dan kemudahan kepemilikan rumah.
Baca Juga: Aliansi Masyarakat Bogor Selatan Desak Prabowo Pecat Menteri Hanif, Ini Alasannya
“Manusia itu akan sejahtera cukup dengan negara melahirkan dua hal, jamin kesehatan gurunya, permudah kepemilikan rumahnya. Untuk itu Dinas Pendidikan perlu mendata guru yang belum punya rumah,” ujarnya.
Dedi juga mengusulkan agar Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberikan bantuan perumahan bagi guru yang memang layak dibantu.
Ia menegaskan tidak ada masalah jika provinsi mengalokasikan anggaran untuk mendukung kebutuhan dasar ini.
Baca Juga: 1.506 Pesilat dari 12 Provinsi Ikuti Kejuaraan Nasional Kememdagri Cup 2025
“Kalau dia memang berproblem dan layak untuk dibantu punya rumah oleh provinsi, enggak ada masalah. Provinsi membantu rumah untuk guru,” tambahnya.
Dengan langkah ini, Dedi berharap para guru bisa lebih fokus pada tugas utama mereka, yaitu mendidik generasi penerus bangsa, tanpa terbebani persoalan ekonomi. Menurutnya, kesejahteraan guru akan berdampak langsung pada kualitas pendidikan di Jawa Barat.***