RADARDEPOK.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, kembali menyoroti persoalan penempatan kepala sekolah di wilayahnya.
Hal tersebut ia sampaikan saat menghadiri acara Penganugerahan Sayembara Video Perpisahan Sekolah Tahun 2025 yang diupload pada kanal Youtube Lembur Pakuan Channel.
Acara ini dilaksanakan pada Rabu, 22 Agustus 2025 di Gedung Sabuga, Bandung yang dihadiri oleh pejabat daerah, para guru, serta siswa.
Dalam kesempatan itu, Dedi Mulyadi menyinggung banyak hal tentang pendidikan. Mulai dari kesejahteraan guru, hingga pembangunan sekolah.
Dedi juga menargetkan di tahun 2027 seluruh sekolah di jawa barat lebih nyaman, tertata dengan fasilitas yang mendukung.
“Saya targetkan seluruh sekolah di Jawa Barat 2027 sudah dalam keadaan sehat, bersih, tertata, berlistrik, hingga berwifi,” ucapnya
Tak hanya itu, Gubernur Jawa Barat ini juga menekankan pentingnya kebijakan penempatan kepala sekolah agar sesuai dengan kampung halamannya.
Menurutnya, menempatkan kepala sekolah jauh dari tempat tinggal asal hanya akan menambah beban, baik dari sisi biaya maupun efektivitas kerja.
Baca Juga: 1.506 Pesilat dari 12 Provinsi Ikuti Kejuaraan Nasional Kememdagri Cup 2025
“Saya ingin mengembalikan kepala sekolah ke kampung halamannya. Boleh enggak? Jangan bikin rumit, Pak Sekda. Percepat itu, kalau orang Tasik ya jadi kepala sekolah di Tasik,” ujar Dedi.
“Jangan sampai jauh, misalnya rumahnya di Sukabumi, tapi ditempatkan di daerah lain. Itu harus dihentikan. Kenapa? Karena bebannya besar, biaya transportasi juga tinggi,” lanjutnya tegas.
Bahkan, Dedi Mulyadi memberikan tenggat waktu yang tegas kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat untuk segera menindaklanjuti kebijakan ini.
“Saya minta Pak Sekda, hari Jumat semua kepala sekolah sudah dilantik kembali,” tambahnya.