nasional

Dedi Mulyadi: Indonesia Harus Mengubah Mindset, Jangan Hanya Jadi Penjual Bahan Mentah

Rabu, 17 September 2025 | 18:15 WIB
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi berpidato dalam acara PKKMB di Unpas, Bandung (Tangkapan layar Youtube LEMBUR PAKUAN CHANNEL)

RADARDEPOK.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyoroti persoalan besar bangsa Indonesia yang dinilainya belum memiliki ciri khas dan identitas kuat seperti negara lain.

Hal ini ia sampaikan dalam pidatonya saat menghadiri Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Pasundan (Unpas), Bandung.

Menurut Dedi, Indonesia sering meninggalkan tradisi dan kearifan lokal demi mengikuti arus zaman.

Akibatnya, bangsa ini justru kehilangan jati diri dan hanya menjadi penjual bahan mentah ke luar negeri.

Baca Juga: Komisi IV Desak Disdik Kabupaten Bogor Prioritaskan Perbaikan Sekolah Rusak

Pertanyaannya adalah kita punya apa? Tradisi kita tinggalkan. Akhirnya kita hanya jadi bangsa penjual barang mentah. Bahan mentah dikirim ke luar negeri, lalu kembali lagi dalam bentuk barang jadi dengan harga yang berkali lipat lebih mahal,” ujar Dedi.

Ia mencontohkan bagaimana harga bahan baku seperti besi, ketika dijual per kilo hanya bernilai kecil.

Namun, ketika diolah menjadi mobil, nilainya bisa melonjak hingga ratusan juta bahkan miliaran rupiah.

Karena itu, ia menekankan pentingnya hilirisasi, yaitu mengolah bahan mentah menjadi produk jadi agar memiliki nilai tambah yang tinggi.

Baca Juga: Peringati HUT ke 80, PMI Bogor Tebar Kebaikan

Lebih lanjut, Dedi menyebut bahwa masalah utama bangsa Indonesia bukan hanya pada ekonomi, tetapi juga mindset masyarakat yang cenderung menyia-nyiakan potensi yang dimiliki.

Kita ini menyia-nyiakan banyak hal. Sampah kita sia-siakan, plastik kita sia-siakan, semua dibuang begitu saja tanpa diolah hingga akhirnya menjadi bencana,” jelasnya.

Menurutnya, ironi terjadi karena pusat-pusat pendidikan tinggi yang dianggap sebagai gudang ilmu pengetahuan justru belum mampu menyelesaikan persoalan dasar di lingkungannya, seperti masalah sampah.

Dedi mencontohkan bagaimana Kota Bandung yang dipenuhi perguruan tinggi ternama masih mengalami persoalan sampah yang kronis.

Halaman:

Tags

Terkini