RADARDEPOK.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengungkapkan proyeksi pendapatan daerah tahun 2026 yang mengalami penurunan signifikan akibat berkurangnya dana transfer pusat.
Hal ini ia sampaikan melalui kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel, di mana ia bersama para pejabat Bappeda membeberkan rincian anggaran dan dampak yang akan dirasakan Jawa Barat.
Berdasarkan data yang sudah ditetapkan dalam APBN 2026, dana transfer daerah secara nasional turun drastis dari Rp919 triliun pada tahun 2025 menjadi Rp693 triliun pada 2026, atau berkurang sekitar Rp226 triliun.
Kondisi ini turut berdampak pada Jawa Barat. Dedi menyebut dana transfer pusat untuk Jawa Barat diprediksi turun Rp2,458 triliun, dari Rp31,1 triliun menjadi hanya Rp28,6 triliun.
Baca Juga: Hari Santri Nasional 2025, PCNU Kota Depok Napak Tilaske Makan Tokoh NU di Kecamatan Cipayung
Pejabat Bappeda menjelaskan, ada beberapa komponen dana transfer pusat ke Jawa Barat yang mengalami pemangkasan:
Dana Bagi Hasil Pajak Pusat
Dari Rp2,2 triliun saat tahun 2025, pada tahun 2026 menjadi Rp843 miliar. Turun Rp1,4 triliun atau setara ¾ dari jumlah sebelumnya.
Dana Alokasi Umum (DAU)
Dari Rp4,0 triliun saat tahun 2025, pada tahun 2026 menjadi Rp3,3 miliar, turun sekitar Rp680 miliar.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Tawarkan Kerja Sama UIN: Perguruan Tinggi Harus Hasilkan Produk Bermanfaat Bagi Rakyat
Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik
Dari Rp276 miliar saat tahun 2025, pada tahun 2026 dihapus total Rp0. Dampaknya, pembangunan ruang kelas baru, puskesmas, jalan, hingga irigasi tidak lagi mendapat dukungan dari dana pusat.