RADARDEPOK.COM - Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) merupakan langkah strategis pemerintah untuk memastikan anak-anak Indonesia tumbuh sehat dan juga cerdas.
Dengan adanya program MBG, pemerintah menyediakan dapur-dapur SPPG yang tersebar di 38 Provinsi di Indonesia untuk menyiapkan makanan-makanan bergizi, yang menargetkan siswa sekolah, balita, ibu hamil dan menyusui.
Badan Gizi Nasional (BGN) dan Badan Pusat Statistik (BPS) berkolaborasi untuk mengukur dampak penerapan program Makan Bergizi Gratis terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca Juga: Mumpung lagi Musim Mangga, Yuk Cobain Bikin Puding Mangga Fla Susu
Kerjasama ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pelaksanaan program MBG di tengah masyarakat.
Sebagai informasi, program ini tidak hanya untuk meningkatkan gizi anak-anak saja, tapi juga dapat menggerakkan ekonomi di daerah.
Dengan adanya ribuan dapur-dapur SPPG, para petani, nelayan, hingga pelaku usaha kecil kini mendapat pasar tetap dengan adanya program MBG. Sehingga roda ekonomi bisa berputar hingga ke tingkat desa.
Baca Juga: Nomor Layanan Konsultasi dan Aduan Program Magang Nasional Kemnaker
Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti sangat menyambut baik kolaborasi ini dengan BGN, karena BPS memiliki peran dalam membantu kegiatan statistik di Kementerian, Lembaga Pemerintah atau diinstitusi lainnya.
BGN juga mengajak BPS untuk membangun sistem statistik terpadu. Sistem ini nantinya akan mencatat perkembangan dan pertumbuhan seluruh siswa penerima manfaat Program Makanan Bergizi Gratis.
“Misalnya mencatat partisipasi dan tingkat kehadiran siswa, juga berat dan tinggi badan siswa penerima manfaat MBG,” kata Wakil Kepala BGN, Nanik S Deyang saat bertemu Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Kamis (6/11/2025).
Dalam kesempatan itu, Amalia juga berharap agar BGN bisa berbagi data yang diperlukan kepada BPS, seperti data lokasi dapur MBG, dengan data wilayah kemiskinan, data pendidikan, dan lainnya.
Wakil Kepala BGN, Nanik pun berjanji akan membuka akses data tentang dapur-dapur SPPG maupun data tentang sekolah-sekolah penerima manfaat MBG.***