RADARDEPOK.COM - Untuk memastikan percepatan layanan gizi nasional berjalan sesuai rencana, Badan Gizi Nasional (BGN) bersama DPR dan Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI), mengadakan pertemuan di Gedung Nusantara III.
Pertemuan ini untuk membahas langkah strategis pemenuhan tenaga ahli pada pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Menurut Wakil Kepala BGN, Sony Sonjaya, dengan meningkatnya jumlah dapur gizi yang beroperasi, maka percepatan penempatan tenaga ahli gizi menjadi prioritas utama BGN.
"Sejak awal kami sudah berkomunikasi intensif dengan PERSAGI. Namun jika kebutuhan tenaga tidak terpenuhi, BGN harus mencari solusi lain agar Program Makanan Bergizi Gratis tetap berjalan sesuai target Presiden,” Kata Sony
Menurutnya dengan adanya Program MBG, membuka peluang karier bagi tenaga ahli gizi, untuk dapat menjamin keamanan, mutu, dan ketepatan pelayanan pada program ini.
Kini profesi ahli gizi tidak hanya terserap pada fasilitas kesehatan saja. Tapi, melalui MBG profesi ini dapat berperan di dapur gizi, menjadi pendamping yayasan mitra, hingga berkesempatan menjadi P3K.
Baca Juga: BRI Konsisten Bantu UMKM, Berhasil Salurkan KUR Rp147,2 T Wujudkan Pertumbuhan Inklusif
BGN mencatat hingga saat ini ada sebanyak 14.000 dapur gizi beroperasi di seluruh Indonesia dengan dukungan ahli gizi sekitar 16.000.
Jumlah dapur SPPG di bulan Desember diperkirakan meningkat menjadi 20.000 SPPG, sehingga masih ada kekurangan ahli gizi sekitar 4.000 yang harus segera dipenuhi.
BGN juga mengungkapkan terdapat 8.827 titik SPPG di wilayah terpencil yang membutuhkan dukungan tenaga ahli gizi.
Baca Juga: Sabar Ya, UMK 2026 Depok Masih Menunggu Pusat
Diharapkan Persagi dapat membantu memenuhi kebutuhan ahli gizi di wilayah terpencil, dan BGN pastikan fasilitas yang layak bagi para ahli gizi akan dipenuhi oleh mitra.***