Moratorium ini akan berlaku untuk seluruh kawasan hutan yang dianggap rentan, terutama yang memiliki peran penting dalam menjaga kestabilan alam, mencegah longsor, dan mengendalikan aliran air.
Dedi menekankan bahwa meskipun reboisasi penting, menjaga pohon yang sudah tumbuh jauh lebih krusial bagi keberlanjutan lingkungan.
“Menanam pohon itu penting, tapi melindungi pohon jauh lebih penting. Menanam seribu pohon belum tentu hidup seratus pohon. Tapi menebang seribu pohon sudah jelas membuat kita kehilangan manfaat besar bagi lingkungan,” ujarnya.
Pernyataan tersebut menyoroti fakta bahwa kerusakan hutan sering terjadi lebih cepat daripada upaya pemulihan yang dilakukan.
Baca Juga: BNPB Ungkap Jalur Medan–Aceh Tamiang Mulai Bisa Dilalui, Distribusi Bantuan Dipercepat
Menutup pesannya, Dedi kembali mengajak masyarakat untuk meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan.
“Semoga kita semua menyadari bahwa kita tinggal di bumi. Maka bumi harus kita rawat dan jaga, bukan kita rusak,” tutupnya.***