nasional

Sebanyak 4,1 Ton Bantuan Udara Telah Dikirim ke Tiga Kabupaten Terdampak Banjir dan Longsor di Sumatera Barat

Rabu, 3 Desember 2025 | 13:37 WIB
Bantuan yang didistribusikan melalui udara dengan armada dari BNPB, TNI AU dan Basarnas (bnbp.go.id)

RADARDEPOK.COM - Upaya percepatan penanganan bencana banjir dan longsor di Provinsi Sumatera Barat terus dilakukan oleh pemerintah pusat dan daerah.

Pada Selasa (2/12), sebanyak 4,1 ton bantuan logistik berhasil didistribusikan melalui jalur udara menuju tiga kabupaten yang masih terdampak parah dan terisolasi, yakni Pasaman Barat, Agam, dan Pesisir Selatan.

Pengiriman bantuan melalui udara menjadi pilihan utama karena sejumlah akses darat masih tertutup material longsor, membuat distribusi darat tidak dapat dilakukan secara maksimal.

Hingga pukul 15.00 WIB, helikopter milik BNPB, Basarnas, dan TNI telah melakukan beberapa sortie untuk memastikan bantuan yang mendesak sampai kepada warga terdampak.

Baca Juga: Kemensos Kirim Logistik dengan Kapal dan Helikopter Menuju Aceh Tamiang

Dari total 4,1 ton bantuan tersebut, sebagian besar dialokasikan untuk wilayah Kabupaten Agam, yang menjadi salah satu daerah dengan dampak bencana paling signifikan.

Rinciannya sebaran pendistribusian antara lain, pada Kabupaten Agam di Palembayan seberat 2,7 ton dan Malalak 535 kg. Di tempat lain, pengiriman udara menuju Talamau, Pasaman Barat, seberat 650 kg, dan Muaro Aia, Pesisir Selatan seberat 215 kg.

Bantuan tersebut berisi berbagai kebutuhan dasar, baik pangan maupun non-pangan. Bantuan pangan meliputi beras, minyak goreng, gula, makanan bayi, air mineral, mi instan, serta paket lauk pauk.

Sementara itu, bantuan non-pangan mencakup popok bayi, pembalut, perlengkapan mandi, tikar, selimut, handuk, dan pakaian bayi.

Baca Juga: BRI Terima Penghargaan Anugerah Penggerak Sektor Keuangan atas Kontribusi dalam Ekonomi Kerakyatan

Tiga jenis helikopter dikerahkan untuk mempercepat distribusi, TNI AU berkapasitas muat 2 ton, sedangkan helikopter Basarnas 350 kg dan BNPB 150 kg.

Perbedaan kapasitas ini membuat strategi distribusi harus disesuaikan dengan kondisi lapangan, termasuk lokasi pendaratan dan tingkat isolasi wilayah.

BNPB mencatat beberapa titik di Sumatera Barat yang masih terisolasi, terutama di Kota Padang, Padang Pariaman dan Kabupaten Agam.

Meski sejumlah alat berat seperti eskavator telah dikerahkan, kebutuhan peralatan tambahan masih mendesak untuk mempercepat pembukaan akses jalan.

Halaman:

Tags

Terkini