RADARDEPOK.COM, CIANJUR – Pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon Erawan alias Aki terus dilacak jejak hingga modusnya oleh Polda Metro Jaya. Hasil penelusuran kepolisian, ada seorang korban meninggal dengan cara didorong hingga jatuh ke laut dalam perjalanan kapal menuju Mataram. Korban tersebut bernama Siti, seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Garut.
Kabidhumas Polda Metro Jaya, Kombespol Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan, Wowon membunuh Siti karena kesal setelah berkali-kali ditagih.
Sebelumnya, Wowon mengaku sanggup menggandakan uang. Entah tipu daya apa yang disampaikan Wowon kepada Siti. Yang jelas, Siti percaya dan menyerahkan sejumlah uang kepada Wowon.
Namun, janji tinggal janji. Setelah menunggu sekian lama, janji Wowon ternyata meleset. Uang yang disetor Siti bukannya menjadi berlipat, tapi justru diduga dihabiskan Wowon. Siti berkali-kali menagih kepada Wowon.
Hingga suatu ketika, Wowon mengatakan bahwa uang hasil penggandaan itu berada di Mataram.
“Ambil uangnya di Mataram,” ungkap Wowon kepada Siti, seperti ditirukan Trunoyudo.
Siti lantas terus mendesak Wowon agar mengambil uang itu di Mataram. Merasa terpojok, Wowon lantas meminta bantuan Noneng, ibu mertuanya, untuk mengantar Siti ke Mataram. Noneng adalah ibu mertua Wowon dari istrinya yang bernama Wiwin.
“Selain mengantarkan ke Mataram, Noneng diperintah oleh Wowon untuk membunuh Siti dengan cara mendorongnya ke laut di Surabaya,” tutur Trunoyudo.
Wowon memang dikenal sering bergonta-ganti istri. Dia pernah menikah sebanyak enam kali.
Belakangan, Wowon cs juga membunuh Noneng dan Wiwin. Aksi kejam itu diduga dilakukan untuk menghilangkan bukti pembunuhan terhadap Siti.