Baca Juga: Pengamat, Koalisi Nasdem, Demokrat dan PKS Dukung Anies Baswedan Rentan Pecah
"Sehingga perbedaan apapun kalau itu terjadi, justru semakin memperkokoh diri kita sebagai muslim secara pribadi, atau umat Islam secara kolektif," ujarnya.
Selanjutnya, Haedar menjelaskan dalam mengambil keputusan penetapan 1 Ramadhan, 1 Syawal dan 1 Zulhijah menggunakan hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu sangat kokoh, yakni dengan dasar Alquran, Hadits Nabi yang kuat ditambah ijtihad. Sehingga, keputusan itu sungguh memiliki dasar diniyah atau keagamaan yang kuat.
"Jadi bukan hanya dan tidak betul kalau itu bersifat rasionalitas ilmu semata-mata. Jadi kuat dasar keagamaannya atau syariahnya, tapi juga kuat dalam ilmu pengetahuan dan penggunaan rasionalitas serta berbagai aspek keilmuan lainnya. Dengan demikian, maka ijtihad yang diambil Muhammadiyah adalah ijtihad yang dapat dipertanggungjawabkan secara keagamaan, secara keilmuan bahkan dalam kepentingan kemaslahatan umum," pungkas dia.(JPC/rd)
Artikel Terkait
Pohon Tumbang di Jalan Raya Tangkuban Parahu, Satu Orang Meninggal
10 Perguruan Tinggi Terbaik di Asia Tenggara versi Webometrics Januari 2023, UI Teratas di Indonesia
Angin Kencang Terjang Nagrak Sukabumi, Atap Lima Rumah Rusak
Pohon Tumbang Timpa Tenda Pengungsian dan Kendaraan di Cianjur
Tujuh Fakta Anak SMA Tanpa Busana dalam Camry DPRD Jambi