RADARDEPOK.COM – Kreativitas dan jiwa bisnis harus dimulai dari sejak dini. Dimulai dari acara kecil-kecilan lewat sekolah, membuat perubahan baru bagi generasi muda untuk menggapai kesuksean yang cerah.
Laporan : Audie Salsabila Hariyadi
Keriuhan siswa memenuhi SMPN 1 Depok di Jalan Pemuda Nomor 53, Depok, Kecamatan Pancoran Mas. Meja-meja yang menjual berbagai makanan dari Nusantara hingga Barat berjejeran mengelilingi lapangan sekolah. Di tengah, terdapat panggung yang menopang pembawa acara di mana sedang membuka acara untuk menandakan acara sudah dimulai.
Sunfest Shokat Culinary Market Day Festival 2022 merupakan acara yang dibuat oleh OSIS SMPN 1 Depok bersamaan dengan pameran kreativitas sampah yang dibuat oleh kelas tujuh atas proyek Kurikulum Merdeka. Bertemakan Western and Indonesian, siswa kelas 8-9 berjualan makanan asal Indonesia dan Barat untuk memeriahkan pembelajaran tersebut.
Pembina OSIS, Cecep Setualang, yang sebelumnya sehabis membeli segelas es jeruk, berjalan ke dalam ruang guru untuk berbicara mengenai acara ini yang memiliki 22 stand makanan dari kelas masing-masing. Selain makanan, pameran kreativitas sampah juga diadakan di belakang panggung yang belakang pamerannya pun dihiasi sekeliling piala yang didapatkan SMPN 1 Depok.
“Ada 22 stand dari kelas masing-masing. Jadi, ada 22 kelas yang membuka stand-standnya. Itu kelas 8 dan kelas 9, tapi untuk kelas 7 pameran Kurikulum Merdeka.
Bertepatan dengan pembelajaran mereka yang baru. Itu karya-karya dari sampah. Botol-botol, dirangkai, dibentuk menjadi hiasan-hiasan,” ucapnya, Jumat (21/10//2022).
Di tempat yang sama, gadis mungil nan manis berkacamata bernama Nadhifa Humaira Putri. Dia menjelaskan dengan semangat tetapi suaranya lembut. Acara tersebut dibuat agar lebih meriah dan semarak. Dengan begitu, semua berpartisipasi untuk membangun kretivitas siswa.
“Karena kita bertepatan dengan pembelajaran pameran kelas 7, sekalian kita ngadain bazar untuk memeriahkan. Siswa-siswi, guru-guru, orang tua, dan panitia juga semua bekerja sama. Jadi, kita mandiri,” jelasnya dengan antusias.
Program kerja OSIS SMPN 1 Depok membuat semua siswa semakin senang dan terhibur atas berakhirnya mereka dalam Penilaian Tengah Semester (PTS). Cecep berkata, dibandingkan siswa diliburkan tidak melakukan hal positif, lebih baik melakukan kreativitas dan memperdalam bakat berbisnis.
“Berbarengan dengan pembagian rapot PTS, biasanya pembagian rapot PTS libur. Daripada diliburkan, mending dibuat acara saja. Itu lebih bermanfaat dibandingkan sekedar ambil rapot lalu pulang,” katanya.
Tentu saja festival juga dimeriahkan dengan penampilan dari kelas seni yang ada di SMPN I Depok. Mulai dari seni tari, paduan suara, hingga band. Dengan adanya siswa dari kelas tari, persiapan acara tidak memakan waktu banyak karena sebelum persiapan projek tersebut, mereka sudah berlatih menari sehari-harinya.
Gadis dari kelas 9 ini merasa bersyukur atas hasil kerja keras dirinya serta rekan-rekannya yang bisa menghadapi acara ini sejak pandemi Covid 19. Dia mengungkapan bahwa terdapat banyak tantangan untuk dilakukan secara langsung. Maka dari itu, ia berharap bisa melakukan acara-acara seperti ini kedepannya.
“OSIS selalu ingin mengadakan acara yang seperti ini. Karena kita juga masih peralihan dari dalam jaringan (daring) ke luar jaringan (luring). Jadi, masih banyak banget tantangan-tantangan sendiri gitu. Tapi, alhamdulillahnya, acara begini lancar. Semoga kedepannya lebih meriah lagi dan lebih semarak lagi,” tungkasnya.(*/rd)
Jurnalis : Audie Salsabila Hariyadi
Editor : Indra Siregar
