RADARDEPOK.COM-Bawaslu RI mengajak mahasiswa untuk mengawasi rawannya kecurangan Pemilu 2024 diberbagai titik, seperti politik uang, politisasi SARA, pelanggaran netralitas ASN, data dan pemutakhiran data pemilih, kerumitan pungut hitung, hoaks, berita bohong, dan ujaran kebencian.
Hal ini ditegaskan Anggota Bawaslu RI, Herwyn JH Malonda saat melakukan Sosialisasi Pengawasan Partisipatif di Kabupaten Bekasi, kemarin.
Baca Juga: Semarakkan MotoGP Mandalika, DAM Ajak Komunitas Honda Nonton Bareng dan Rolling City di Bandung
Hal tersebut dilakukan karena Bawaslu tak memungkiri keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM). Sebab, semakin banyak masyarakat yang mengawasi proses pemilu dan pemilihan akan meminimalisir terjadinya pelanggaran.
“Bawaslu berharap, karena keterbatasan itu semakin banyak orang yang melakukan pengawasan, hal itu akan mempersempit orang melakukan pelanggaran hukum,” katanya.
Dalam kesempatan itu, koordinator divisi sumber daya dan organisasi menjelaskan, pemilu dan pemilihan merupakan pesta rakyat untuk memilih pejabat yang nantinya akan membuat kebijakan dan menentukan hajat hidup orang banyak.
Baca Juga: Peran Warga Mudahkan Tugas Damkar Kota Depok Padamkan Kebakaran
“Untuk itu, kita (seluruh elemen masyarakat) harus ikut melakukan pengawalan terhadap prosea pemilu, minimal di lingkungan sekitar kita dan sesuai dengan kemampuan masing-masing,” pinta Herwyn.
Selain itu, kata dia, salah satu upaya pencegahan pelangaran pemilu dan pemilihan yang telah dilakukan Bawaslu dengan mengeluarkan indeks kerawanan pemilu (IKP) sebagai sistem peringatan dini (early warning system).
Misalnya, lanjut dia, enam provinsi yang paling rawan politisasi SARA diantaranya DKI Jakarta, Maluku Utara, DI Yogyakarta, Papua Barat, Jawa Barat, dan Kalimantan Barat. Lalu, lima provinsi tingkat kerawanan tinggi isu politik uang yakni Maluku Utara, Lampung, Jawa Barat, Banten, dan Sulawesi Utara.
Baca Juga: Bawaslu Depok Apresiasi Persiapan Pengamanan Pemilu 2024
“Data tersebut sebagai salah satu acuan Bawaslu dalam melakukan pencegahan agar tidak terjadi pada pemilu dan pemilihan mendatang,” ujarnya.
Selain itu, dia juga mengingatkan kepada mahasiswa untuk menggunakan hak pilihnya, pasalnya, satu suara sangat berarti dan dapat menentukan nasib Indonesia lima tahun ke depan. (***)
Artikel Terkait
Awasi Pemilu, Bawaslu Depok Gandeng Pemuda Muhammadiyah : Ini yang Dilakukan
Ini yang Dibahas Bawaslu Depok bersama Polres Metro Untuk Persiapkan Pemilu Serentak
Bawaslu Depok : Pengamanan Pemilu 2024 Punya Peran Sentral
Bawaslu Pastikan Awasi Ketat Cek Kesehatan Capres dan Cawapres
Bawaslu Depok Apresiasi Persiapan Pengamanan Pemilu 2024