Senin, 22 Desember 2025

Skandal Korupsi Perbankan di Vietnam Mirip BLBI di Indonesia, Ini Penjelasan Hardjuno Wiwoho

- Kamis, 7 Maret 2024 | 06:00 WIB
Ketua Umum HMS Center, Hardjuno Wiwoho
Ketua Umum HMS Center, Hardjuno Wiwoho

Dalam kasus Truong My Lan juga terdapat dugaan pelanggaran terhadap peraturan perbankan.

Baca Juga: Sikap Tegas PKS Depok Usai Muncul Dugaan Penggelembungan Suara, Imam Budi Hartono : Harus Dibongkar!

Sama persis dengan pengucuran BLBI yang kemudian ditambah dengan pemberian obligasi rekap sebagai siasat menyehatkan neraca perbankan.

Di skandal obligasi rekap yang diduga merugikan negara hingga 18 ribu triliun rupiah pada hari ini mengangkangi aturan perbankan karena bank yang memegang obligasi rekap dijual murah kepada yang diduga pemilik lama. Sehingga, negara harus terus membayar bunga rekap sampai sekarang pada bank-bank tersebut,” papar Hardjuno Wiwoho yang kini menempuh Program Doktor Program Studi Hukum dan Pembangunan Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga Surabaya ini.

Hardjuno Wiwoho memberi apresiasi kepada pemerintah Vietnam yang telah memperlihatkan keberanian untuk menghukum pelaku kejahatan keuangan.

Baca Juga: Pokoknya View Tempat Wisata Pantai ini Enggak Kalah Keren sama Bali maupun Raja Ampat, Tiket Masuknya Murah Banget, Cuma Rp15 Ribu, doang!

Sementara di Indonesia sampai hari ini masih berkutat dengan pengembalian Rp110 triliun nilai BLBI pada 1998 yang jika dikurskan pada hari ini sebenarnya sudah ribuan triliun.

Mengejar Rp110 triliun saja setengah mati susahnya. Apalagi menghentikan pembayaran bunga obligasi rekap yang merugikan negara setahun Rp 50-60 triliun,” tandas Hardjuno Wiwoho. ***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X