Minggu, 21 Desember 2025

PKB Depok : Ada Indikasi Jalur SPMB Ditumbalkan Demi Kepuasan Syahwat Politik

- Sabtu, 28 Juni 2025 | 14:39 WIB
ILUSTRASI Ruang pengaduan SPMB 2025 di lantai 4, gedung Dibaleka 2, Balaikota Depok. (ANDIKA/RADAR DEPOK)
ILUSTRASI Ruang pengaduan SPMB 2025 di lantai 4, gedung Dibaleka 2, Balaikota Depok. (ANDIKA/RADAR DEPOK)

RADARDEPOK.COM-Semangat kepemimpinan Walikota dan Wakil Walikota Depok, Supian Suri dan Chandra Rahmansyah yang serius menjalani SPMB 2025 tanpa titip menitip maupun jual beli bangku sekolah negeri, dapat acungan jempol dari PKB yang menjadi partai pengusung.

Memang Chandra Rahmansyah yang notabene kader PKB saat maju menjadi Wakil Walikota Depok tak memberi celah pada oknum yang berniat mencoreng jalannya SPMB 2025.

Baca Juga: Liburan Makin Betah dengan Menginap di Cabin Geulis, Terbaru di Puncak dengan Udara yang Sejuk dan Fasilitas Lengkap

Namun jajaran PKB mulai mengendus adanya oknum mendesain dengan motif politis, mengingat pernyataan Chandra Rahmansyah saat kampanye yang akan mundur jika ada kecurangan di SPMB  di Kota Depok.

"Ya, diduga ada pihak yang ingin mempolitisasi janji politik Wakil Walikota Chandra Rahmansyah saat kampanye di Pilkada lalu. Chandra akan mundur dari jabatannya bila masih ada jual beli bangku di sekolah negeri," jelas Ketua Fraksi PKB DPRD Kota Depok, Siswanto kepada Radar Depok, Sabtu (28/6/2024).

Baca Juga: Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor Diperpanjang, Walikota Depok : Kami Ikuti Kebijakan Pemprov Jawa Barat

Dirinya mengaku sudah meminta klarifikasi kepada pihak Dinas Pendidikan. Termasuk terkait adanya oknum yang tertangkap basah melakukan transaksi jual beli bangku di SMPN 22, di Kecamatan Sukmajaya.

 "Ya, saya sudah dapat penjelasan dari Disdik terkait hal itu. Menurut Disdik itu oknum, bukan kepala sekolah atau operator SPMB yang melakukan," ungkapnya.

Baca Juga: Tempat Wisata Paket Komplit di Puncak! Ada Waterpark, Playground, Kafe, dan Tempat Menginap

Mantan Jurnalis Nasional ini Siswanto bahkan menduga transaksi jual beli bangku di SMPN 22 itu sengaja direncanakan oleh pihak yang ingin mencoreng jalannya SPMB.

"Indikasinya begitu. Ini by design, motifnya politis," kata legislator dari Dapil Sawangan, Bojongsari, Cipayung ini.

Baca Juga: Liburan Makin Betah dengan Menginap di Cabin Geulis, Terbaru di Puncak dengan Udara yang Sejuk dan Fasilitas Lengkap

"Sejauh ini belum ditemukan. Kalau yang terjadi di SMPN 22 itu dilakukan oknum (bukan kepala sekolah atau operator SPMB). Itu pun dugaan saya by design," sambung Siswanto.

Karena itu, bila ada masyarakat yang merasa dirugikan oleh oknum tersebut, Siswanto meminta agar melaporkan ke pihak yang berwajib.

Baca Juga: Setelah 33 SMP Swasta, Pemkot Gratiskan 11 MTs di Depok : Cipayung dan Sumajaya Belum Ada, Ini Daftar Sekolahnya

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X