“Ini kan sudah jadi Perda, konsekuensi hukumnya tentu tidak bisa tiba-tiba, harus bicara lagi, harus diputuskan, kan gitu ya. Menurut saya payungin hukum dulu keinginan prioritas Walikota dengan RPJMD. Dan mungkin lebih enaknya, ya bahasa kita lebih nyamannya nanti lah di 2026 sahnya APBD murni ya yang sudah diharapkan. Beliau kan seorang Sekda dulu pasti tau kenapa dimunculkan mata anggaran itu. Selalu alasannya kan prioritas, prioritas yang mana? Lah dulu juga kan diprioritas, seharusnya kan dikerjakan bukan malah tiba-tiba dipindah,” paparnya.
Pria yang sudah kawakan di dunia politik ini juga menegaskan, bantuan Sankem masih sangat dibutuhkan masyarakat Depok ditengah ekonomi keluarga yang terguncang karena kehilangan sanak saudaranya.
Baca Juga: 12 Kursi Dewan Kosong saat Paripurna RPJMD Kota Depok, Begini Jawaban BKD
“Sankem itu masih dibutuhkan masyarakat, janganlah untuk saat ini dihentikan atau digeser. Ngeri-ngeri ini Pak Wali soal mengeser Masjid Agung, menghetikan bantuan Sankem. Menurut saya Sankem harus tetap ada dengan cara menambah anggaran. Ya kan bicara anggaran, Rp 4,3 triliun APBD Depok, anggarankan bisa di negoitable. Sankem itu sangat bermanfaat untuk masyarakat karena sudah hampir 20 tahun dijalankan,” kata Bambang Sutopo.
Dirinya membeberkan, perkiraan akhir bulan Juli ini Banggar akan membahas terkait perpindahan pembangunan Masjid Agung dan mengenai bantuan Sankem yang menyentuh perubahan APBD.
Baca Juga: Entaskan Stunting! 50 Balita Pancoranmas Depok Diimunisasi dan Diberi PMT
“Jadi atau ga nya Masjid digusur? Kemudian jadi atau ga nya Sankem hilang? Mungkin pengesahannya awal bulan Agustus. Mari sama-sama saling mendengar, jangan sepihak. Bahwa kota ini juga punya dua, ada legislatif dan eksekutif, mari saling mendegar juga. Jangan juga ‘kemauan pribadi’ dalam bungkus prioritas gitu loh,” tutup Bambang Sutopo.
Bambang Sutopo menekankan, yang sejati dari kepemimpinan seorang Walikota adalah saat mampu merangkul mereka yang berbeda pilihan, dan menggerakkan semua potensi demi kebaikan bersama.
"Kota ini milik semua, bukan milik yang menang saja. Maka jangan jadikan kemenangan sebagai pagar, tapi sebagai jembatan menuju persatuan dan kemajuan kota," kata Bambang Sutopo.
"Memenangkan pilkada itu pencapaian. Tapi menyatukan hati warga kota untuk bergerak bersama adalah peradaban," tutupnya.***
Artikel Terkait
Dua Raperda Disahkan jadi Perda, H Bambang Sutopo Dorong Walikota Susun Rencana Lima Tahun Kesejahteraan Lansia
Hardiknas, H Bambang Sutopo Luncurkan Buku Manajemen GLS : Solusi Perkuat Literasi, Luangkan Waktu 15 Menit Sebelum Mulai Pelajaran Sekolah
Gelombang PHK Hinggapi Kota Depok, H Bambang Sutopo Usulkan Tiga Solusi yang Efektif
H Bambang Sutopo Nilai Program Pendidikan di Barak Militer Hidupkan Kembali Ketahanan Keluarga
Empat Usulan Raperda Resmi Diparipurnakan, Bambang Sutopo : Pondasi Kuat, Kota Depok Hebat