Minggu, 21 Desember 2025

Bambang Sutopo : Miris Kalau Walikota Depok Dicap Personal yang Sesuka Hati Memindahkan Bangunan Masjid Agung hingga Hentikan Santunan Kematian

- Rabu, 16 Juli 2025 | 19:38 WIB
Anggota DPRD Kota Depok Fraksi PKS, H Bambang Sutopo (DOKUMEN PRIBADI)
Anggota DPRD Kota Depok Fraksi PKS, H Bambang Sutopo (DOKUMEN PRIBADI)

“Ini kan sudah jadi Perda, konsekuensi hukumnya tentu tidak bisa tiba-tiba, harus bicara lagi, harus diputuskan, kan gitu ya. Menurut saya payungin hukum dulu keinginan prioritas Walikota dengan RPJMD. Dan mungkin lebih enaknya, ya bahasa kita lebih nyamannya nanti lah di 2026 sahnya APBD murni ya yang sudah diharapkan. Beliau kan seorang Sekda dulu pasti tau kenapa dimunculkan mata anggaran itu. Selalu alasannya kan prioritas, prioritas yang mana? Lah dulu juga kan diprioritas, seharusnya kan dikerjakan bukan malah tiba-tiba dipindah,” paparnya.

Pria yang sudah kawakan di dunia politik ini juga menegaskan, bantuan Sankem masih sangat dibutuhkan masyarakat Depok ditengah ekonomi keluarga yang terguncang karena kehilangan sanak saudaranya.

Baca Juga: 12 Kursi Dewan Kosong saat Paripurna RPJMD Kota Depok, Begini Jawaban BKD

“Sankem itu masih dibutuhkan masyarakat, janganlah untuk saat ini dihentikan atau digeser. Ngeri-ngeri ini Pak Wali soal mengeser Masjid Agung, menghetikan bantuan Sankem. Menurut saya Sankem harus tetap ada dengan cara menambah anggaran. Ya kan bicara anggaran, Rp 4,3 triliun APBD Depok, anggarankan bisa di negoitable. Sankem itu sangat bermanfaat untuk masyarakat karena sudah hampir 20 tahun dijalankan,” kata Bambang Sutopo.

Dirinya membeberkan, perkiraan akhir bulan Juli ini Banggar akan membahas terkait perpindahan pembangunan Masjid Agung dan mengenai bantuan Sankem yang menyentuh perubahan APBD.

Baca Juga: Entaskan Stunting! 50 Balita Pancoranmas Depok Diimunisasi dan Diberi PMT

“Jadi atau ga nya Masjid digusur? Kemudian jadi atau ga nya Sankem hilang? Mungkin pengesahannya awal bulan Agustus. Mari sama-sama saling mendengar, jangan sepihak. Bahwa kota ini juga punya dua, ada legislatif dan eksekutif, mari saling mendegar juga. Jangan juga ‘kemauan pribadi’ dalam bungkus prioritas gitu loh,” tutup Bambang Sutopo.

Bambang Sutopo menekankan, yang sejati dari kepemimpinan seorang Walikota adalah saat mampu merangkul mereka yang berbeda pilihan, dan menggerakkan semua potensi demi kebaikan bersama.

Baca Juga: Sambangi Pesantren di Kecamatan Sukmajaya, Duta Genre Kota Depok Bekali Santri Ilmu Kesehatan Reproduksi

"Kota ini milik semua, bukan milik yang menang saja. Maka jangan jadikan kemenangan sebagai pagar, tapi sebagai jembatan menuju persatuan dan kemajuan kota," kata Bambang Sutopo.

"Memenangkan pilkada itu pencapaian. Tapi menyatukan hati warga kota untuk bergerak bersama adalah peradaban," tutupnya.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X