RADARDEPOK.COM-Bulan Juni bagi para anggota PDI Perjuangan merupakan momentum yang sangat penting. Karena pada bulan Juni lahirnya Pancasila dan sang proklamator juga presiden pertama Indonesia, Sukarno lahir ke bumi.
Peringatan bulan juni sebagai Bulan Bung Karno sudah menjadi agenda rutin tahunan bagi para anggota PDI Perjuangan. Di Depok, Army Mulyanto caleg dari dapil Cilodong Tapos memeriahkannya dengan membuat kegiatan lomba memasak nasi goreng agar lebih simple dan tidak menghilangkan masakan khas Indonesia.
“Ini kegiatan Bulan Bung Karno jadi setiap bulan juni kita PDI perjuangan selalu memperingati bulan bung karno. Dari partai memperintahkan untuk para bacaleg turun kebawah untuk melakukan kegiatan,” ujar Army Mulyanto.
Kegiatan ini diikuti kurang lebih 5 RW dengan 50 peserta ibu ibu Kelurahan Cilangkap. Ia menjelaskan kegiatan ini diadakan mendadak, untuk itu tidak mengikut sertakan semua RW yang ada di Wilayah Cilangkap.
“Tapi setidadaknya ada sekitar 5 RW. karena ada 50 peserta,” kata dia.
Disisi lain, dalam kegiatan ini, Army sebagai caleg belum bisa memberikan program-program yang akan dijalaninya jika terpilih. Sebab ia mengaku belum berani.
“Saya belum berani bicara program. Saya akan menyampaikan program setelah mengetahui di komisi mana atau tanggung jawab lain,” jelas dia.
Sementara, lanjut dia, semangatnya untuk menjadi anggota dewan ingin mewujudkan buku saku kinerja. Buku ini nantinya sebagai bahan evaluasi anggota dewan selama 5 tahun masa kerja.
“Jadi semangat saya jadi dewan nanti di 2024 saya akan keluarkan yang namanya buku kinerja. Apakah si dewan nya ini bekerja apa tidak. Tinggal di evaluasi Buku saku,” lanjut dia.
Ketua KNPI Kota Depok ini juga mengatakan, buku saku tersebut akan didistribusikan kepada seluruh lapisan.
“Sehingga akhirnya dari pengurus struktur di tingkat ranting dan anak ranting termaksud PAC nya udah pegang buku saku saja,” sambung dia.
Terkait buku saku, ia mengatakan program ini menjadi trobosan baru bagi anggota dewan di Kota Depok. Sebab, ia menilai anggota dewan saat ini tidak berani mengeluarkan seperti program dirinya.
“Pertanyaannya ada tidak dewan-dewan lain yang berani,” tanya dia.
Program tersebut Army lakukan lantaran masyarakat saat ini sudah semakin pinter dalam memproses informasi yang cepat. Untuk itu, ia ingin memberikan wada bagi masayarakat untuk mengevaluasi langsung anggota dewannya.